Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penderita Kanker Paru di Indonesia Meningkat, Penyebab Terbesarnya Asap Rokok

Peningkatan penderita kanker paru di Indonesia mencapai titik memprihatinkan, meningkat 10 kali lipat dibanding 15 tahun lalu.

Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM - Peningkatan penderita kanker paru di Indonesia mencapai titik memprihatinkan, meningkat 10 kali lipat dibanding 15 tahun lalu.

dr. Elisna Syahruddin Ph.D, Sp.P(K) selaku Ketua Pokja Kanker Paru, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengungkapkan, saat ini penderita kanker paru juga merambah kalangan muda.

Sebagai dokter spesialis kanker, ia mengaku kerap mendapat pasien berusia belasan tahun. Kesimpulanya, kanker paru tak pandang bulu.

Elisna menjelaskan faktor terbesar penyebab kanker paru yakni karena paparan asap rokok. Remaja tersebut bisa jadi adalah perokok atau third hand smoker.

Baca: VIRAL Seorang Perempuan Mimisan Akibat Terpapar Asap Rokok, Begini Penjelasan Dokter

Baca: Kakek Pengidap Kanker Paru-paru Rela Tinggalkan Bangsal untuk Genggam Tangan Istrinya yang Sekarat

“Pada third hand smoker mungkin ada yang sejak bayi sudah terpapar, karena orangtuanya atau orang terdekatnya merokok. Dia terus kenapa asap. Sehingga pada usia muda sudah terkena kanker paru,” jelas dr. Elisna.

"Jadi, third hand smoker itu menjawab hipotesis kenapa semakin banyak anak muda yang terkena kanker paru," imbuhnya.

Baca: Kakek Pengidap Kanker Paru-paru Rela Tinggalkan Bangsal untuk Genggam Tangan Istrinya yang Sekarat

Berita Rekomendasi

Ia menyebut, bahaya merokok atau asap rokok sebenarnya disadari oleh perokok itu sendiri. Namun, ia mengaku masih cukup sulit mengubag paradigma di masyarakat soal dampak mematikan dari asap rokok.

Elisna menambahkan, usaha paling penting adalah pengendalian faktor resiko yang perlu ditingkatkan secara masif agar dapat menurunkan jumlah kasus baru beberapa tahun ke depannya.

"Untuk pasien perlu pengobatan segera. Saat ini tidak ada masalah untuk pengobatan kanker paru. Saat ini standar pengobatan di Indonesia sudah maju dan setara dengan pedoman pengobatan internasional," ungkapnya

"Langkah pencegahan paling efektif ya berhenti merokok. Merokok merugikan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Jutaan orang meninggal tiap tahunnya karena kanker paru," ungkapnya

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas