Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Waspadai 7 Penyakit yang mengintai Saat Terjadi Banjir

Orang bisa tertular leptospirosis saat memiliki luka terbuka yang terkena atau kontak dengan air yang mengandung kotoran tikus

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Waspadai 7 Penyakit yang mengintai Saat Terjadi Banjir
KOMPAS.com/Tia Astuti
Jl K.H Noer Ali, tepatnya dibawah kolong Tol JORR terendam banjir setinggi 60 cm, Selasa (25/2/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir dapat menimbulkan berbagai penyakit yang mudah menular.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sulitnya mendapat akses air bersih dan lingkungan sekitar yang kotor dapat meningkatkan risiko infeksi saat banjir.

Sejumlah penyakit menular yang biasa muncul saat dan setelah banjir antara lain:

1. Tifus

Penyakit infeksi saluran pencernaan demam tifoid atau tipus, disebabkan bakteri Salmonella typhi.

Melansir SehatQ, bakteri ini dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Buruknya sanitasi dan minimnya akses air bersih saat banjir membuat penyakit tifus rentan menular saat banjir.

2. Leptospirosis

Berita Rekomendasi

Penyakit leptospirosis disebabkan bakteri Leptospira yang berasal dari kotoran tikus.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, orang bisa tertular leptospirosis saat memiliki luka terbuka yang terkena atau kontak dengan air yang mengandung kotoran tikus.

Baca: Lempari Mal di Cakung, Warga Ngamuk Tuduh Pusat Perbelanjaan Sebabkan Banjir, Polisi: Sudah Damai

Baca: Banjir Jakarta Menelan Korban Jiwa, 2 Orang di Cipinang Melayu Meninggal Tersengat Listrik

Baca: Kisah Mawar De Jongh Pernah Jadi Korban Banjir

Penyakit ini jadi ancaman serius saat banjir.

Waspada dengan gejalanya seperti panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.

3. Demam berdarah

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit pascabanjir yang gampang menular.

Saat musim hujan dan setelah banjir, muncul genangan air yang rentan digunakan sebagai tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti biang DBD.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas