Jadi Barang Langka, Benarkah Penggunaan Masker 'Efektif' untuk Mencegah Virus Corona? Ini Kata Ahli
Masker menjadi langka sejak virus corona masuk di Indonesia, Apakah penggunaannya efektif untuk mencegah virus? Ini penjelasan ahli.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
dr Revi menuturkan bahwa tangan merupakan sumber infeksi untuk menularkan suatu virus.
"Bisa saja seorang penderita corona yang batuk atau bersin menutupnya dengan tangan."
"Kemudian dalam telapak tangan itu ada percikan ludahnya dan bisa memegang apa saja," tegasnya melalui kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Ia menerangkan misal penderita itu memegang sesuatu maka virus bisa berpindah ke tangan orang lain.
"Yang paling sering kan misalnya memegang pintu, naik tangga, atau memencet nomor lift dan semacamnya."
"Itu bisa menyebabkan kuman yang ada berpindah ke tangan orang lain."
"Kemudian tangan tersebut memegang hidung, mulut atau mengucek mata itu bisa berpindah," tutur Dokter Spesialis Paru Konsultan itu.
dr Revi menerangkan bila penularan melalui kontak langsung adalah penularan terbanyak.
Baca: Istana Benarkan Soal Pasien Baru Tahu Terkena Corona Seusai Diumumkan Presiden: Situasinya Darurat
Meski begitu, lanjut dr Revi, ada jenis penularan lain yang kemungkinan menjadi penularan kedua terbanyak.
"Kedua yakni penularan dari droplet, yaitu penularan yang berpindah dari saluran nafas seseorang ke orang lain," ujarnya.
Untuk itu ia menerangkan jika pemakaian masker lebih disarankan kepada orang yang menjadi sumber penularan.
"Kalau sumber penularan menutup mulutnya dengan masker berarti orang lain aman karena sumbernya sudah tertahan," ujarnya.
Selain itu dr Revi menuturkan petugas kesehatan yang beresiko tinggi tertular virus corona lebih diutamakan pula untuk memakai masker.
"Kalau yang lainnya, yang tidak sakit dan beresiko tinggi tertular itu misalnya petugas kesehatan."