Jahe Diborong karena Dipercaya Tangkal Corona, Ini Kata Guru Besar Universitas Airlangga
Mangestuti mengaku merasa perihatin melihat tingkah masyarakat yang memborong jahe merah karena percaya dapat menangkal virus corona
Editor: Sanusi
"Itu dipakai sejak nenek moyang kita,"
"Jahe dan kunyit memang sangat baik untuk daya tahan tubuh kita," tambahnya.
• 2 Pasien Baru Tahu Positif Corona dari Pengumuman Jokowi, Istana Jelaskan Ini: Situasinya Tak Biasa
Namun penggunaan jahe hingga kunyit untuk menjaga kekebalan tubuh tak dapat sembarangan.
Menurut Mangestuti Agil jahet dan kunyit akan terasa manfaatnya apabila digunakan secara teratur dan dalam jangka waktu lama.
"Ada syaratnya yang harus dipenuhi pemakaiannya harus teratur reguler," kata Mangestuti Agil.
Mangestuti Agil mengatakan jika seseorang baru mengkonsumsi jahe dan kunyit di tengah wabah penyakit, maka ia merasa ragu dua bumbu dapur itu akan memberikan manfaat berarti.
• Sukses Nyanyi Lagu Cinta Sejati hingga Banjir Tepuk Tangan, Tangis BCL Pecah di Balik Panggung
"Jadi kalau sekarang sudah wabah kemudian baru menggunakan saya enggak jamin," tegas Mangestuti Agil.
"Saya sangat prihatin dengan kepanikan orang dengan membeli jahe merah dan sebagainya," imbuhnya.
Mangestuti Agil kembali menegaskan manfaat jahe dan kunyit tak dapat dirasakan secara instan.
Menurutnya cara kerja bahan alami berbeda dengan obat-obatan modern.
• Ruben Onsu Naik Motor Terjang Hujan Demi Antar Betrand Peto Sekolah: Cuma Mau Kamu Jadi Sarjana
"Itu nanti dulu, akan menimbulkan efek kalau dipakai secara teratur," kata Mangestuti Agil.
"Kerjanya beda dengan obat modern, obat modern satu kali pakai langsung menimbulkan efek,"
"Kalau dari alam beda sekali kerjanya," imbuhnya.
Mangestuti Agil mengaku sangat prihatin melihat masyrakat yang kadung panik dan memborong jahe merah demi terhindar dari virus corona.