Jahe Diborong karena Dipercaya Tangkal Corona, Ini Kata Guru Besar Universitas Airlangga
Mangestuti mengaku merasa perihatin melihat tingkah masyarakat yang memborong jahe merah karena percaya dapat menangkal virus corona
Editor: Sanusi
"Jadi saya sangat prihatin dengan kondisi sekarang," kata Mangestuti Agil.
SIMAK VIDEONYA:
• Tak Masuk Kerja 3 Hari, Wanita Ini Ditemukan Membusuk Setelah Diperkosa dan Dibunuh Siswa SMK
Daftar Mitos Virus Corona yang Jangan Pernah Dipercaya
Wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menginfeksi hampir 90.000 orang di seluruh dunia.
Senin (2/3/2020), Presiden Jokowi mengonfirmasi dua kasus Covid-19 baru di Indonesia.
Seiring dengan pemberitaan tersebut, aneka kabar burung menyebar luas di dunia maya.
Sayangnya, banjir informasi tanpa henti ini kadang sulit untuk memisahkan antara fakta dan mitos.
Berikut adalah 11 mitos atau rumor yang salah terkait wabah Covid-19 dan sebenarnya bisa berbahaya, seperti dilansir Live Science, Sabtu (29/3/2020).
1. Mitos: Masker wajah dapat melindungi diri dari virus
Penting diketahui, masker bedah standar tidak dapat melindungi diri dari SARS-CoV-2.
Pasalnya, masker wajah tidak dirancang untuk memblokir partikel virus untuk mengenai wajah.
Namun, masker dapat membantu mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke orang lain dengan memblokir percikan partikel pernapasan yang dikeluarkan dari mulut.
Ini artinya, tidak semua orang perlu mengenakan masker.
Dilansir dari laman Forbes, spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengatakan bahwa orang sehat tidak membutuhkan masker wajah jenis apapun.
"Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi diri dari virus," kata Perencevich.