4 Salah Kaprah Wabah Virus Corona yang Buat Penyebaran di Indonesia Makin Buruk
Empat salah kaprah yang justru buat penyebaran virus corona makin memburuk.
Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNNEWS.COM - Empat salah kaprah yang justru buat penyebaran virus corona makin memburuk.
Mewabahnya corona di Indonesia tampaknya tidak banyak membuat masyarakat Indonesia membatasi gaya hidup yang biasa dijalani.
Sayangnya, kurangnya kesadaran masyarakat akan social distancing atau beberapa hal terkait corona, membuat virus ini semakin mudah berkembang di Indonesia.
Beberapa tindakan atau hal sederhana yang kita lakukan tanpa sengaja bisa membuat wabah infeksi virus corona semakin parah.
• Perkembangan Terbaru Penanganan Kasus Virus Corona di Indonesia Setelah Dinyatakan Bencana Nasional
• Gubernur NTB Hentikan Aktivitas Belajar karena Virus Corona, Namun Tak Pengaruhi Jadwal UN
Pasalnya, penularan virus corona baru jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tak mudah terlacak.
Melansir Harvard Health Publishing, beberapa orang penderita Covid-19 bisa tidak langsung mengalami gejala penyakit yang parah saat terpapar virus corona.
Dari beberapa kasus, gejala penyakit baru muncul setelah 13 hari terpapar virus. Ada juga riset yang menunjukkan, masa inkubasi penyakit sekitar lima hari.
Selain tidak berdampak langsung pada tubuh, gejala Covid-19 seperti demam dan batuk juga kerap rancu dengan penyakit lain seperti influenza.
Padahal, virus ini rentan menular dari interaksi dengan jarak kurang dari dua meter. Celah penularannya, bisa juga lewat cipratan dahak, bersin, atau cairan saluran pernapasan penderita yang menempel di barang-barang sekitar kita.
Begitu benda tersebut tanpa sengaja disentuh, dan orang yang kondisi tangannya belum pasti bersih menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri, orang tersebut bisa tertular.