Apa yang Dimaksud dengan Autoimun? Begini Arti dan Penjelasannya
Andrea Dian terinfeksi Covid-19 dan memiliki autoimun yang mengharuskan dirinya ekstra menjaga imunnya. Begini arti dan penjelasan autoimun!
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Menurut aStudi 2012, sekitar 50 persen orang dengan MS membutuhkan bantuan berjalan dalam waktu 15 tahun.
5. Systemic lupus erythematosus (SLE)
Walaupun dokter di tahun 1800-an pertama kali menggambarkan lupus sebagai penyakit kulit karena ruam yang biasa timbulnya, bentuk sistemik, yang paling umum, sebenarnya mempengaruhi banyak organ, termasuk persendian, ginjal, otak, dan jantung.
Nyeri sendi, kelelahan, dan ruam adalah gejala yang paling umum.
6. Penyakit radang usus
Inflammatory bowel disease (IBD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan dinding usus.
Setiap jenis IBD mempengaruhi bagian saluran GI yang berbeda.
Penyakit Crohn dapat mengobarkan bagian saluran GI, dari mulut ke anus.
Kolitis ulserativahanya mempengaruhi lapisan usus besar (usus besar) dan dubur.
7. Penyakit Addison
Penyakit Addison memengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron serta hormon androgen.
Terlalu sedikit kortisol dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat dan gula (glukosa).
Kekurangan aldosteron akan menyebabkan hilangnya natrium dan kelebihan kalium dalam aliran darah.
Gejalanya meliputi kelemahan, kelelahan, penurunan berat badan, dan gula darah rendah.
8. Tiroiditis Hashimoto
Pada tiroiditis Hashimoto , produksi hormon tiroid melambat menjadi defisiensi.
Gejala termasuk kenaikan berat badan, kepekaan terhadap dingin, kelelahan, rambut rontok, dan pembengkakan tiroid (gondok).
9. Vaskulitis autoimun
Vasculitis autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang pembuluh darah.
Peradangan yang terjadi mempersempit pembuluh darah dan arteri, sehingga lebih sedikit darah yang mengalir melaluinya.
10. Anemia pernisiosa
Kondisi ini menyebabkan kekurangan protein, yang dibuat oleh sel-sel lapisan perut, yang dikenal sebagai faktor intrinsik yang diperlukan agar usus kecil menyerap vitamin B-12 dari makanan.
Tanpa cukup vitamin ini, seseorang akan mengalami anemia, dan kemampuan tubuh untuk sintesis DNA yang tepat akan diubah.
Anemia pernisiosa lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Menurut sebuah studi 2012, Anemia pernisiosa mempengaruhi 0,1 persen orang pada umumnya, tetapi hampir 2 persen yang terserang adalah orang di atas usia 60.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)