Alcohol Swab Bukan untuk Bersihkan Virus Corona di HP dan Alat Makan, Ini Penjelasan Dokter
Unggahan foto tangkapan layar yang menampilkan penjualan alcohol swab untuk bersihkan virus corona di HP, beredar viral di media sosial.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah unggahan foto tangkapan layar yang menampilkan penjualan alcohol swab beredar viral di media sosial.
Dalam unggahan foto tersebut, penjual tampak mempromosikan alcohol swab sebagai produk pembersih serbaguna.
Alcohol swab bisa difungsikan untuk menghilangkan virus atau bakteri yang menempel di ponsel, alat makan, dan lainnya.
Penjualan alcohol swab yang dipromosikan sedemikian rupa itu pun kian laris di tengah merebaknya virus corona (COVID-19) saat ini.
Baca: Istri jadi Tim Medis Lawan Corona, Suami Tulis Curhatan Viral: Jasamu Abadi
Baca: VIRAL Video Uji Coba Hand Sanitizer, Sebut Membakar Tangan Saat Nyalakan Kompor, Begini Kata Ahli
Hal itu tampak dalam unggahan akun Twitter @afrkml.
Penjual dalam unggahan yang ia bagikan menyebutkan telah menjual 15 karton alcohol swab.

Pemilik akun dan sejumlah warganet pun tampak geram melihat penjualan alcohol swab tersebut.
"Boleh tolong report? Agar persediaan alcohol swab yg seharusnya utk tindakan di rumah sakit tidak habis diborong masyarakat awam? Terima kasih," tulisnya di Twitter, Senin (23/3/2020) pagi.
Hingga Senin malam, unggahan tersebut telah disukai 6.000 orang dan dibagikan lebih dari 5.000 kali.
Penjualan alcohol swab ini juga tampak dalam unggahan akun Instagram @lets.talkandenjoy.
Akun tersebut menunjukkan aksi penjualan alcohol swab yang disebut menghilangkan virus corona di ponsel.
Baca: Penjelasan Soal Video Viral Petugas Medis Evakuasi Penumpang Bus yang Meninggal
Baca: Viral Suami Ceritakan Istri Bertaruh Nyawa Tangani PDP Corona, Warganet Apresiasi Antar Makan ke RS
Konfirmasi Tribunnews.com
Dokter Umum RSUD Pandan Arang Boyolali Boyolali, dr M Fiarry Fikaris pun menyoroti maraknya penjualan alcohol swab di tengah wabah virus corona ini.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, dr Fiarry menyebut tindakan tersebut sangat berbahaya.