Kandungan Curcumin dalam Temulawak yang Bisa Memperkuat Daya Tahan Tubuh
COVID-19 lebih cepat penyebarannya karena bisa menular melalui kontak langsung antar sesama manusia
Editor: Eko Sutriyanto
“Oleh karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari ancaman virus COVID -19,” katanya.
Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk memelihara daya tahan tubuh adalah temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb yang mengandung curcumin.
Baca: Cara Buat Minuman dari Temulawak dan Jahe, Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh
Baca: Banjir Terjang 9.285 Rumah di Kabupaten Bandung, 15.639 KK Mengungsi
Baca: Manchester United Didesak untuk Datangkan Harry Kane dan Jadon Sancho Sekaligus
Temulawak sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan.
Terkait dengan infeksi virus COVID-19, Prof. Nidom menjelaskan curcumin dalam temulawak mampu mengendalikan produksi sitokin akibat dari satu sel yang terinfeksi oleh virus, baik itu virus infuenza maupun Covid-19.
Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh, bila terpapar virus terus menerus bisa terjadi badai sitokin yang membuat paru- paru padat dan kaku sehingga terjadi sesak nafas bahkan gagal nafas dan bisa berlanjut ke kematian.
Prof. Nidom mengungkapkan, dalam penelitian yang ia lakukan pada 2008 curcumin pada temulawak mampu mengendalikan sitokin inflamatori sehingga tidak terjadi badai sitokin.
Hasil penelitian Prof Nidom ini sejalan dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan, bahwa Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang mengandung curcumin memiliki efek terhadap daya tahan tubuh yaitu sebagai imunomodulator (Cattanzaro et al, 2018). Varalaksmi, et.al. (2008) melalui penelitian in vivo juga menyatakan bahwa curcumin dapat memodulasi sistem daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan kemampuan proliferasi sel T.
Penelitian bio-informatika yang dipublikasikan pada Maret 2020 dan kepustakaan terbaru telah menyebut bahwa curcumin merupakan salah satu kandidat antivirus SARS-CoV-2.
Diharapkan curcumin yang terkandung di temulawak mampu meningkatkan ekspresi ACE2 bentuk soluble yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara protein virus dengan ACE2 bentuk fixed pada permukaan sel inang, dimana ACE 2 merupakan sel inang bagi COVID-19.
Baca: 1 Warga Ambon Positif Corona, Pemprov Maluku Adakan Penyemprotan Disinfektan Serempak
Baca: Opsi Darurat Sipil Tidak Sesuai dengan Kondisi Indonesia Saat Ini
Baca: Penumpang Kian Sepi, LRT Jakarta Perlama Interval Kedatangan Kereta Jadi 30 Menit
Dr Inggrid Tania, M.Si., selaku Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisonal dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mendukung hasil penelitian tersebut.
Dr Inggrid menjelaskan, secara fungsional, ada dua bentuk ACE2 yaitu bentuk fixed (menempel pada permukaan sel) dan soluble (bentuk bebas dalam darah).
ACE2 bentuk soluble diproyeksikan menjadi salah satu kandidat antivirus corona melalui mekanisme interseptor kompetitif yang mencegah ikatan antara partikel virus dengan ACE2 pada permukaan sel inang.
Menurut Dr. Inggrid, temulawak sudah dikonsumsi masyarakat Indonesia selama berabad-abad.
Dr Inggrid menjelaskan, berdasarkan empirical experiental evidence, scientific evidence, dan clinical evidence temulawak terbukti aman dan memberikan manfaat daya tahan tubuh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.