Di Rumah Aja, Cegah Penularan Covid-19 dan Demam Berdarah, Yuk Jadi Juru Pemantau Jentik
Achmad Yurianto yang juga jubir pemerintah untuk penanganan covid-19 pun mengimbau agar selama di rumah berperan juga sebagai juru pemantau jentik
Penulis: Anung Aulia Malik
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jumlah kasus demam berdarah di tengah pandemi virus corona (Covid-19) ini cukup mengkhawatirkan sudah mencapai 41.883 orang.
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan memang saat dirumah saja mungkin saja tetap terjadi demam berdarah karena tidak melakukan pemberantasan nyamuk (PSN).
Kemudian nyamuk juga bisa saja berkembang biak di kantor hingga sekolah-sekolah yang saat ini sedang kosong karena semua aktivitas dilakukan di rumah saja mencegah covid-19.
"Bisa saja justru di rumah mungkin tidak dilakukan PSN dan kedua sekolah, kantor mushola dan tempat ibadah yang sekarang sepi karena work from home (WFH) bisa saja jadi tempat sarang nyamuk," ucap Siti Nadia kepada Tribunnews.com, Rabu (15/4/2020).
Melihat tingginya angka kasus demam berdarah, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto yang juga jubir pemerintah untuk penanganan covid-19 pun mengimbau agar selama di rumah berperan juga sebagai juru pemantau jentik (jumantik).
"Penting untuk terus melalukan pemantauan jentik makanya sekarang stay at home kan yang ada di rumah bisa mengambil peran sebagai jumantik di rumah," ucap Yuri saat rapat online dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (14/5/2020).
Diharapkan dengan memberantas tempat-tempat genagan air di rumah yang bisa jadi tempat kembang jentik nyamuk kasus demam berdarah tidak bertambah khususnya angka demam berdarah pada anak.
"Berharap dengan libur sekolah bisa menurunkan kasus DBD pada anak dengan keberhasilan mengelola rumah," kata Yuri.
Demam berdarah termasuk penyakit yang tiap tahun terjadi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti yang berkembang pada tempat lembap.
Jentik nyamuk demam berdarah tidak hanya berkembang di ember, tapi bisa juga berkembang di botol bekas, cekungan ban bekas, bahkan tumpukan baju bekas pakai.