Sebaiknya Hindari Santap Junk Food Saat Sahur
Sebaiknya saat sahur Anda menyantap makanan kaya nutrisi. Untuk itu, hindarilah mengonsumsi makanan gizi rendah atau junk food.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebaiknya saat sahur Anda menyantap makanan kaya nutrisi. Untuk itu, hindarilah mengonsumsi makanan gizi rendah atau junk food.
Meski makanan terbilang makanan yang mudah dan tersedia di manapun, terlebih saat terlambat bangun sahur, tetapi terdapat bahaya yang mengancam jika kita menjadikan jenis makanan ini sebagai pilihan menu sahur.
Junk food yang dimasak dengan cara digoreng rupanya mengandung kadar minyak yang tinggi.
Kadar minyak yang tinggi itulah yang bisa menyebabkan makanan cepat saji akan sulit dicerna oleh tubuh.
Alhasil, bukan hanya bisa menyebabkan sembelit, tetapi juga bisa membuat tubuh lemas selama puasa karena asupan gizi yang tak berimbang saat sahur.
Baca: Gorengan Jadi Menu Favorit Buka Puasa, Bagaimana Meminimalisir Mudaratnya?
Meski makanan cepat saji memiliki rasa yang nikmat, tapi kandungan gizi di dalamnya tidak senikmat rasanya.
Melansir calories.info, produk junk food cenderung sangat tinggi kalori, dan memiliki ukuran penyajiannya sering kali lebih besar daripada makanan yang dimasak di rumah.
Jumlah kalori dalam junk food dapat meningkat dengan penambahan lemak dan gula. Bahkan, tak sedikit pula makanan cepat saji yang mengandung sodium dan bahan pengawet lainnya.
Baca: Menyiasati Olahraga Selama Puasa di Bulan Ramadan
Nilai kandungan gizi junk food pun tergolong rendah, atau kalori kosong.
Seperti halnya kentang goreng, makanan cepat saji ini memiliki kepadatan kalori tinggi dalam bentuk lemak dan pati sederhana.
Baca: Imbauan Dokter untuk Pasien Diabetes yang Menjalani Ibadah Puasa Saat Pandemi Covid-19
Dengan demikian, mengonsumsi makanan cepat saji saat sahur bukan cuma tidak memberikan gizi dan manfaat bagi tubuh, tetapi juga bisa membuat perut terasa lapar dengan cepat.
Seorang pakar diet klinis Rahma Ali dari Burjeel Hospital Abu Dhabi mengatakan, sahur menjadi waktu yang tepat untuk menyediakan energi yang cukup selama 12 hari kedepan.
"Sahur harus menyediakan cukup energi untuk beraktivitas hingga waktu berbuka. Dengan catatan ini, maka makanan untuk sahur juga harus mengandung kecukupan cairan yang mencegah dehidrasi. Jenis makanan untuk sahur tidak bisa dipilih sembarangan," kata Rahma Ali, dikutip dari Khaleej Times.
Artikel ini sudah tayangdi Gridhealth.Id