Cara Tepat Ajarkan Puasa ke Anak dengan Memperhatikan Kondisi Kesehatan
Usia anak tujuh tahun menurut dr Cut Nurul risiko anak sudah mampu menahan haus dan lapar, serta risiko mengalami hipoglikemia.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews, Apfia Tioconny Bily
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengajarkan berpuasa kepada anak memang harus dilakukan oleh orang tua sejak anak sedini mungkin karena puasa kewajiban bagi umat muslim.
Sebelum mengajak anak mempraktikan ibadah berpuasa ada faktor-faktor kesehatan yang juga harus diperhatikan oleh orang tua.
Dokter Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Metabolik RS. Pondok Indah menyebutkan anak sebaiknya memulai puasa sejak usia tujuh tahun.
Usia tujuh tahun menurut dr Cut Nurul risiko anak sudah mampu menahan haus dan lapar, serta risiko mengalami hipoglikemia atau berkurangnya kadar gula darah karena puasa cukup kecil.
"Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui. Bila anak sudah lebih besar, ketika memasuki usia remaja, risiko hipoglikemia akan semakin berkurang," kata dr. Cut Nurul melalui keterangan tertulisnya, Kamis (30/4/2020).
Baca: Sahur Berlebihan Malah Bikin Cepat Lapar Saat Berpuasa
Dia menyarankan saat anak pertama berpuasa beri pemanasan dulu dengan tidak memakan makanan padat dulu tapi masih boleh minum.
Kemudian secara berkala pola puasanya naik jadi menjalankan puasa setengah hari yakni berpuka puasa pada pukul 12.00 dan dilanjut lagi sampai pukul 18.00.
Baca: Rebusan Daun Sirih Bisa Sembuhkan Sakit Mata Cuma Mitos, Dokter Bilang Itu Berbahaya
"Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapar dari makanan yang sehari-hari dimakan. Selanjutnya Anda dapat mulai mengajarinya untuk menahan haus. Umumnya anak masih dapat menoleransi tidak minum air selama 2-4 jam," ungkap dr. Cut Nurul.
Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua
Segera sudahi puasa anak jika sudah mengeluh tidak kuat untuk menghindaeri tubuh anak jadi lemas berlebih maupun penyakit hipoglikemia.
Yang harus diingat orang tua juga anak-anak masih perlu tumbuh dan berkembang sehingga harus mendapatkan asupan nutrisi yang cukup meski berpuasa.
"Bisa memberikan makanan yang mengenyangkan pada saat sahur yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak. Hindari memberikan makanan yang mengandung gula sederhana, seperti makanan ringan yang manis. Susu juga bagus saat sahur atau berbuka," pungkas dr. Cut Nurul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.