Viral Tagar #IndonesiaTerserah, Dekan FKUI: Wajar Kalau Petugas Kesehatan Frustasi
Tagar itu dinilai sebagai bentuk kekecewaan dari para tenaga kesehatan atas banyaknya perilaku masyarakat yang tidak mengikuti anjuran
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, tagar #IndonesiaTerserah memenuhi lini masa berbagai media sosial di Indonesia.
Tagar itu dinilai sebagai bentuk kekecewaan dari para tenaga kesehatan atas banyaknya perilaku masyarakat yang tidak mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah.
Banyak masyarakat yang masih bepergian ke pusat perbelanjaan berbondong-bondong untuk membeli baju lebaran, masih berkumpul, bahkan masih banyak yang mudik.
Baca: Terjadi Rekor Kasus Covid-19 Baru Tertinggi, Berikut Peta Sebaran Virus Corona di Seluruh Indonesia
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menyebutkan wajar bila para tenaga kesehatan geram dan sampai mengeluarkan tagar tersebut karena mereka yang langsung menghadapi pasien.
"Wajar kalau petugas kesehatan frustasi dengan #IndonesiaTerserah, karena mereka yang bertemu langsung dengan pasien-pasien tersebut, mereka yang beresiko tinggi tertular dari pasien tersebut," ungkap dr. Ari melalui video yang dibagikan kepada Tribunnews.com, Kamis (21/5/2020).
Kemudian di masa seperti ini, saat setiap hari pasien terus berdatangan dalam jumlah banyak maka beban pekerjaan para tenaga kesehatan semakin meningkat dan membuat tenaga kesehatan jadi stres.
Kalau tertular karena terus menghadapi pasien tentunya para tenaga kesehatan juga bisa berisiko terhadap kematian yang bisa menyebabkan tenaga kesehatan berkurang.
"Fatalnya petugas kesehatan bisa mengalami kematian akibat tertular dari pasien-pasiennya terus terang ketika jumlah pasien meningkat, beban pekerjaan semakin meningkat, stres makin meningkat keterbatasan tenaga juga menjadi perhatian," kata dr. Ari.
Melihat keluarnya tagar #Indonesiaterserah maka perlu kerjasama dari pemerintah untuk memperketat penyelenggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan masyarakat tetap berada di rumah untuk mengantisipasi penularan.
"Kami petugas kesehatan selalau berdoa bisa menangani kasus sebaik-baiknya bisa mencegah pasien tidak fatal tidak mencapai kematian, ini kerjasama semua pihak sangat kami butuhkan," ungkap dr. Ari.
Sementara itu hari ini Kamis (21/5/2020) pemerintah melaporkan rekor baru jumlah penambahan pasien positif tertinggi di Indonesia yakni sebanyak 973 orang.
Angka itu adalah level tertinggi sejak pasien pertama diumumkan di tanah air dan total kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia naik menjadi 20.162 orang.