Milenial Sebaiknya Lebih Kenal dengan GERD-Anxiety
Data Kementerian Kesehatan RI pernah mengungkap bahwa GERD menduduki 10 besar penyakit paling banyak diderita orang Indonesia
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Sanusi
"Saya mau lebih banyak orang lebih paham tentang GERD-Anxiety. Saya mau membantu melalui pengalaman saya, agar ketakutan-ketakutan akibat kurang pahamnya kita soal GERD tidak menimbulkan kecemasan berlebihan," jelasnya.
Ia ingatkan, GERD dan Anxiety bisa menjadi siklus yang berulang. Ketika penderita cemas, asam lambungnya meningkat dan melahirkan keluhan mirip serangan jantung, dapat membuat si penderita semakin cemas lebih lanjut.
"Seharusnya, GERD-Anxiety mudah disembuhkan dan bisa dihindari. Yang diperlukan adalah perbanyak edukasi dan saling berbagi pengalaman," tuturnya.
Selama ini, Laura aktif membahas GERD-Anxiety sebagai podcaster dalam program podcast "Let's Talk GERD" yang tayang di PodMe.id. Laura juga dapat ditemui di akun Instagram @laura_marrylin.
Media Podcast dan Instagram ia gunakan untuk menyampaikan pesan ke kalangan anak muda.
Sebab, menurutnya, GERD-Anxiety sangat berkaitan dengan gaya hidup kaum millenial yang sangat aktif tapi kurang memperhatikan pola makan dan waktu istirahat.
"Stres atau cemas berlebihan juga pencetus meningkatnya asam lambung, selain pola makan dan pola istirahat yang tidak sehat. Kondisi seperti itu saya rasa dialami banyak anak muda perkotaan. Saya mau lebih menjangkau teman-teman muda agar kita semua terhindar dari GERD-Anxiety ini," katanya.