Edukasi Kebiasaan Baru Berbasis Keluarga Jadi Penentu Pengendalian COVID-19
Gugus Tugas Nasional mencatat penambahan kasus positif baru virus corona (Covid-19) mencapai 672 hingga Minggu (7/6/2020), pukul 12.00.
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM – Gugus Tugas Nasional mencatat penambahan kasus positif baru virus corona (Covid-19) mencapai 672 hingga Minggu (7/6/2020), pukul 12.00.
Itu artinya, penularan virus corona masih terjadi. Langkah pencegahan menjadi syarat masyarakat dapat aman dan produktif di masa pandemi.
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa edukasi kepada masyarakat terus menerus dilakukan dalam upaya pencegahan.
Ia berkata bahwa basis keluarga akan menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan untuk membangun kebiasan baru di antara anggota keluarga.
Baca: Politikus Amerika: Kami Punya Bukti China Sabotase Pengembangan Vaksin Corona
Baca: Doni Monardo Cek Kendala Penanganan Covid-19 di Kalsel
“Apabila di setiap keluarga tertanam kebiasaan-kebiasaan baru untuk semua anggota keluarganya. Kebiasaan untuk memakai masker, kebiasaan untuk menjaga jarak, kebiasaan mencuci tangan ini sudah tertanam dengan baik, maka kita akan meyakini bahwa pengendalian sebaran covid19 akan efektif kita lakukan,” ujar Yurianto pada saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, pada Minggu (7/6/2020).
Ia menambahkan kebiasaan itu diharapkan sepenuhnya dari kesadaran masyarakat yang ingin aman dari COVID-19 dan bukan dianjurkan oleh pemerintah.
“Kita melakukan ini bukan karena diperintahkan oleh institusi, oleh tempat kerja kita, tapi kita melakukan karena sepenuhnya adalah kesadaran kita karena kita ingin aman dari COVID-19,” tambah Yurianto.
Yurianto juga berharap bahwa upaya edukasi untuk membangun kebiasaan baru ini harus dibangun secara bertahap dan terus menerus.
“Inilah yang kemudian berkali-kali kita sebut sebagai peran serta saudara-saudara sekalian yang nyata di dalam pengendalian COVID-19. Inilah upaya kita untuk menghentikan penyebaran COVID-19 yang sampai saat ini masih terus terjadi,” pesannya.
COVID-19 merupakan penyakit menular yang dapat menular dari orang yang yang membawa virusnya kepada orang lain yang rentan untuk tertular. Upaya untuk aman adalah mencegah jangan sampai tertular.
Yurianto mengingatkan bahwa virus akan mudah lepas dan menyebar ke sekitar apabila seseorang ini batuk atau bersin.
“Menjaga jarak lebih dari 1 meter adalah langkah yang terbaik,” ujarnya.
Menggunakan masker sangat diperlukan ketika berada di ruang publik. Ia mengatakan bahwa kita tidak tahu siapa orang di luar yang membawa virus ini.
“Hampir 80% kasus positif pada orang-orang tanpa gejala. Dia tidak menyadari dirinya membawa penyakit,” katanya.
Menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan merupakan norma baru yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari.
“Haruslah menjadi kebiasaan baru yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari, jika kita ingin aman tidak tertular COVID-19,” tutup Yurianto.