Soal Imun Tubuh, 70 Persen Bergantung Pada Kesehatan Usus Kita
Saluran pencernaan yang sehat mewakili hampir 70% dari seluruh sistem kekebalan tubuh.
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pandemi yang semakin mengkhawatirkan, berbagai cara tentu dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh.
Seperti diketahui, selain mencuci tangan dengan bersih dan benar, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga menyebutkan bahwa virus Covid-19 bisa sembuh dengan sendirinya karena imunitas tubuh.
Ketika virus masuk ke tubuh manusia, tubuh akan mengidentifikasinya sebagai musuh. Gejala seperti demam, batuk kering, dan sesak nafas akan timbul sebagai bentuk usaha tubuh melawan virus. Disinilah kita perlu antibodi yang kuat.
Sistem pencernaan sehat, imun pun kuat
Vitamin C memang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, Dokter sekaligus Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen mengatakan, vitamin C saja tidak cukup untuk menangkal virus corona.
Selain pola makan sehat, olahraga, dan tidur cukup, Anda perlu menjaga sistem pencernaan.
Menurut riset jurnal yang dipublikasikan ke dalam National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, menyebutkan bahwa mikrobiota usus yang berada di saluran pencernaan dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, terutama dalam mengatur keseimbangan imun.
Setidaknya saluran pencernaan yang sehat mewakili hampir 70% dari seluruh sistem kekebalan tubuh.
Lalu, bagaimana kaitan usus dengan imun tubuh?
Tubuh membutuhkan bakteri baik dalam usus, yang dapat melindungi kesehatan pencernaan. Jika usus sehat – terhindar dari sembelit atau diare - penyerapan nutrisi pun semakin maksimal dan daya tahan tubuh tetap optimal.
Dengan konsumsi bakteri baik atau probiotik bernama Bacillus coagulans, selain dapat membantu usus melawan bakteri jahat di usus, beragam penyakit pun tidak akan mudah menyerang. Tidak cuma itu, serat juga baik untuk kesehatan usus karena serat membantu membersihkan sisa makanan di usus yang keluar melalui feses.
Serat dapat kita peroleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, beras merah, buah dan juga sayur. Namun, ada beberapa orang yang memang sulit mengkonsumsi serat-serat itu.
Menurut peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, setidaknya tubuh perlu mengkonsumsi 28-37 gram serat per hari.
Sedangkan menurut hasil Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI tahun 2018, 95,5% penduduk Indonesia kurang mengkonsumsi buah dan sayur (serat) dan menurut data Puslitbang Gizi Depkes RI. Tahun 2001, penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi ± 10 gram serat per hari.
Kini, ada cara enak untuk memenuhi kebutuhan serat. Enesis Group memperkenalkan Scrubber, minuman sari air jeruk dalam serbuk dengan multi macam serat dan bakteri baik untuk memenuhi kebutuhan serat setiap hari dan membantu kesehatan pencernaan.
Yang paling penting, Scrubber, es jeruk segar bukan es jeruk biasa karena mengandung bakteri baik Bacillus coagulans yang spesifik bekerja di usus, dan makanan untuk bakteri baik di usus, yaitu Oligosakarida.
Ini bermanfaat untuk membantu melawan bakteri jahat di usus. Selain itu Scrubber mengandung bermacam serat yaitu Polidekstrosa dan Psyllium, yang dapat membantu membersihkan sisa makanan di usus.
Sekarang enggak perlu khawatir lagi jaga kesehatan usus meski cuma #dirumahaja!
Penulis: Dana Delani