Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Komitmen Sido Muncul Jaga Daya Tahan Tubuh Masyarakat lewat Produk Herbal

"Kalau industri farmasi asing bisa menciptakan obat-obat baru, mengapa kita tidak bisa? Kalau herbal China bisa mendunia, mengapa kita tidak bisa?"

Editor: Content Writer
zoom-in Komitmen Sido Muncul Jaga Daya Tahan Tubuh Masyarakat lewat Produk Herbal
Sido Muncul
Direktur PT Industri Farmasi dan Jamu Tbk. Irwan Hidayat di kantor Sido Muncul di Cipete, Jakarta Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat memiliki saran yang bermanfaat tentang jamu dan obat herbal di Indonesia, serta pencegahan virus Covid-19 dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di akhir tahun 2019 dan mulai terjadi di Indonesia pada awal Maret 2020 membuat masyarakat dunia khawatir karena penularannya yang cepat. Hingga saat ini, obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan.

Namun, tulis Irwan pada rilis yang diterima Tribunnews, Senin (6/7/2020), pada saat yang penuh kekhawatiran selama masa pandemi, banyak sekali berita yang viral tentang tanaman herbal yang "katanya" bisa mencegah atau menyembuhkan penderita Covid-19.

"Banyak produk yang dibuat oleh pabrik jamu bahkan oleh anggota masyarakat, yang dulunya belum pernah membuat jamu, mendadak bermunculan membuat produk seperti minuman jahe, empon empon, daun kelor yang bisa mencegah Covid-19, bahkan minyak kayu putih juga dipercaya bisa mencegah penularan Covid-19," tulis Irwan.

Irwan juga menekankan soal industri farmasi yang ikut-ikutan membuat produk-produk yang sama seperti susu jahe, daun ciplukan, melinjo, pete, dan lain-lain yang dikabarkan bisa mencegah Covid-19.

Baca: Sido Muncul Sumbang 4 Ribu Botol Kapsul JSH ke RSPAD Gatot Soebroto

Bahkan, industri farmasi akan membuat jamu atau obat herbal dengan istilah baru yaitu OMAI (Obat Modern Asli Indonesia).

Bagaimana pendapat Irwan? Baginya, hal tersebut tampak sebagai sebuah kemunduran. Irwan pun membagikan pemikiran lain yang diharapkan dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Berita Rekomendasi

"Sebaiknya industri farmasi fokus pada obat farmasi. Dengan dukungan modal yang kuat, farmakolog, para dokter, peneliti dari perguruan-perguruan tinggi Indonesia dan pemerintah. dapat mengembangkan obat-obat masa depan, seperti biomedicinestem cell, obat kanker, vaksin, obat jantung, dan masih banyak lagi. Atau bisa juga memproduksi bahan baku obat supaya kita tidak terlalu tergantung pada negara lain bahkan bisa ekspor ke negara lain," papar Irwan.

Lebih lanjut, Irwan mengatakan, jika masalahnya Indonesia tak mempunyai industri kimia murni untuk industri bahan baku obat, itu soal mudah. Indonesia bisa membeli dari negara lain. Yang penting, menurut Irwan, adalah menciptakan pasar terlebih dahulu.

"Di sisi lain industri jamu yang jumlahnya lebih dari 1.300 ,dengan pengalaman puluhan tahun, keahlian, sumber daya manusia yang andal, dan didukung peneliti-peneliti dari perguruan tinggi Indonesia dan komitmen pemerintah, kita bisa melakukan penelitian sumber hayati yang terbanyak di dunia dan mengembangkan jamu atau obat herbal secara ilmiah, sehingga dapat menjadi produk yang dipercaya masyarakat dunia," ungkap Irwan.

Ia pun yakin bahwa Indonesia dapat mewujudkan hal tersebut jika bertekad dan berkeyakinan penuh.

"Kalau industri farmasi asing bisa menciptakan obat-obat baru, mengapa kita tidak bisa? Kalau herbal China bisa mendunia, mengapa jamu kita tidak bisa? Kalau mereka bisa, kita juga harus bisa!" tegas direktur berusia 73 tahun ini.

Baca: Sido Muncul Sumbang 4.000 Botol Kapsul JSH ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta

Produk penambah daya tahan tubuh untuk mencegah  Covid-19 dari Sido Muncul

Saat ini, salah satu upaya pencegahan virus Covid-19 adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas