Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tanaman Eucalyptus Akan Diproduksi dalam Bentuk Kalung, Apakah Ampuh Atasi Covid-19? Ini Kata Pakar

Banyak pihak berlomba menemukan vaksin dan obat untuk mengatasi virus corona (covid-19) yang kini melanda dunia, termasuk Indonesia.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Tanaman Eucalyptus Akan Diproduksi dalam Bentuk Kalung, Apakah Ampuh Atasi Covid-19? Ini Kata Pakar
aromaweb.com
ILUSTRASI eucalyptus oil atau minyak eucalyptus. 

TRIBUNNEWS.COM - Banyak pihak berlomba menemukan vaksin dan obat untuk mengatasi virus corona (covid-19) yang kini melanda dunia, termasuk Indonesia.

Tak terkecuali Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan). Mereka berencana melakukan produksi masal kalung antivirus corona.

Kalung yang diklaim bisa mencegah infeksi Covid-19 itu akan dibuat dengan menggunakan bahan dari eucalyptus atau minyak kayu putih.

Kalung antivirus buatan Kementan diklaim telah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap virus influenza, beta dan gamma corona.

Baca: Ramai Polemik Kalung Antivirus, IDI hingga Anggota DPR Beri Kritikan, Ini Klarifikasi Kementan

Dari hasil penelitian, peneliti meyimpulkan kalung berbahan eucalyptus ini mampu membunuh 80 hingga 100 persen virus.

Kementan akan memproduksi kalung dari tanaman eucalyptus yang diklaim mampu membunuh virus.
Kementan akan memproduksi kalung dari tanaman eucalyptus yang diklaim mampu membunuh virus. (DOK. Humas Kementerian Pertanian via Kompas.com)

Menanggapi hal ini, Akademisi dan Praktisi Klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, mengatakan butuh perjalanan riset yang panjang agar kalung berbahan eucalyptus tersebut bisa diklaim sebagai antivirus.

Menurutnya, riset yang dilakukan saat ini baru mencapat penelitian in vitro atau tingkat sel sehingga kita tidak bisa menanggapinya secara berlebihan.

Baca: Klaim Kalung Anti Corona Berbahaya Jika Masyarakat Terlanjur Percaya dan Acuhkan Protokol Kesehatan 

Berita Rekomendasi

"Jangan skeptis atas hasil penelitian in vitro bahwa eucalyptus ada efek positif untuk virus corona tapi juga tidak boleh berlebihan dengan langsung mengklaim sebagai anti Covid-19," ucapnya, saat dihubugi Kompas.com, Minggu (5/7/2020).

Itu sebabnya, dokter ahli penyakit dalam ini juga mengatakan tidak setuju jika kalung berbahan eucalyptus ini diklaim sebagai kalung antivirus.

"Produk-produk kayu putih yang ada dalam bentuk inhaler dan roll on yang sebagian sudah disetujui BPOM, tetap keberadaannya bukan sebagai antivirus," tambahnya.

Ari juga berkata minyak kayu putih memang sudah sejak lama terbukti membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Tanaman ini pertama kali digunakan oleh suku aborigin sebagai teh untuk mengobati demam.

Selain itu, kandungan eucalyptol di dalam minyak kayu putih juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur.

Berkat manfaat itulah, minyak kayu putih seringkali digunakan untuk mengobati gangguan pernapasan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas