Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Makanan Penyebab Peradangan, Mulailah Perhatikan Daftar Belanjaan!

Sesekali peradangan dapat melindungi tubuh. Tetapi peradangan kronis membuka pintu bagi banyak penyakit serius.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Makanan Penyebab Peradangan, Mulailah Perhatikan Daftar Belanjaan!
ISTIMEWA
daging olahan 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli diet terdaftar Erin Coates menjelaskan, munculnya peradangan bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.

Peradangan juga sering dipicu sebagai cara untuk melindungi kesehatan, ketika sistem kekebalan tubuh mendapati sesuatu yang asing di dalam tubuh.

Kemudian, sesekali peradangan dapat melindungi tubuh. Tetapi peradangan kronis membuka pintu bagi banyak penyakit serius.

"Jika kamu ingin memerangi peradangan, mulailah dengan memerhatikan isi dapurmu. Dan ketika kamu membuat daftar belanjaan, pilih lebih sedikit makanan penyebab inflamasi,” kata Coates.

“Dan konsumsi lebih banyak makanan anti-inflamasi seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan berlemak," lanjutnya.

Baca: Menjawab Kemungkinan Penderita Stroke Bisa Sembuh dan Hidup Normal

Coates berbagi daftar makanan penyebab peradangan yang perlu kita hindari saat pergi ke supermarket:

1. Gula

Berita Rekomendasi

Setiap hari, orang Amerika mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan. Masalahnya adalah asupan harian yang disarankan 6 sendok teh atau kurang.

Baca: Manfaat Baik dari Aktivitas Memasak untuk Kesehatan Mental

Sedangkan di Indonesia, sekitar 53,1 persen orang Indonesia mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula lebih dari satu kali per hari.

Padahal, asupan gula yang disarankan adalah 50 gram atau setara empat sendok makan gula per hari.

Karena produsen makanan menambahkan gula dalam dosis besar untuk meningkatkan rasa pada berbagai makanan kemasan, maka banyak orang kesulitan untuk menghindari tambahan gula tersebut.

Mengapa harus menghindarinya: "Ketika kamu mencerna sesuatu, gula akan memasuki darah. Insulin kemudian memasukkan gula ke dalam sel tubuh untuk memberi mereka energi," kata Coates.

Baca: Yang Acapkali Dikeluhkan Penderita Batu Ginjal, Sakit Pinggang hingga Mual dan Meriang

"Tetapi, ketika ada terlalu banyak gula pada satu waktu, insulin akan menyimpan kelebihan gula dalam sel-sel lemak, yang kemudian menyebabkan mereka menjadi lebih besar. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau resistensi insulin, yang terkait dengan kondisi metabolisme lainnya."

"Tubuh kita tidak dirancang untuk memproses jumlah tambahan gula yang berlebihan sepanjang hari, jadi kita harus lebih sadar ketika (kita) memilih produk dan membaca label (nutrisi)," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas