Saran Dokter Paru Soal Kemungkinan Virus Corona Menular Lewat Udara
World Health Organization (WHO) baru saja merilis kemungkinan virus corona menular lewat udara atau airborne.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - World Health Organization (WHO) baru saja merilis kemungkinan Covid-19 atau virus corona menular lewat udara atau airborne.
Walau belum pasti, namun ada kemungkinan terdapat penularan pada kondisi ruangan tertutup atau indoor, ramai, dan dalam kondisi ventilasi kurang baik.
Sebelumnya SARS-CoV2 ini dipastikan hanya menular dari droplet atau partikel kecil air liur yang keluar dari mulut saat bersin, batuk, maupun saat berbicara.
Baca: Setelah 7 Pegawai Terinfeksi Virus Corona, KPK Kembali Gelar Rapid Test
Melihat kemungkinan baru ini, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menghimbau kepada masyarat agar tidak panik tapi tetap waspada.
Baca: Dinkes DKI Akui Positivity Rate Seminggu Terakhir di Ibu Kota Tak Sesuai Anjuran WHO
Pada Surat Imbauan PDPI yang ditandatagani Ketua PDPI, dr. Agus Dwi Susanto itu juga mengimbau masyarakat menghindari keramain saat di ruang terbuka dan tertutup.
"PDPI mengimbau masyarakat menghindari keramaian baik itu tempat tertutup maupun tempat terbuka," tulis dr. Agus di surat yang dikeluarkan 11 Juli 2020.
Baca: Soal Virus Corona Bertahan di Udara, Pemerintah Imbau Khotbah Jumat Dipersingkat
Kemudian masyarakat diimbau juga untuk mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dimana saja, rajin cuci tangan dan tetap mejaga jarak.
"Menggunakan masker dimana saja dan kapan saja bahkan dalam ruangan. Tetap menjaga kebersihan tangan serta hindari menyentuh wajah sebelum cuci tangan. Tetap menjaga jarak pada aktivitas sehari-hari," imbau dr. Agus.
Terakhir sirkulasi udara di ruangan tertutup harus sangat dipastikan dengan membuka lubang-lubang ventilasi supaya ada perputaran udara dan sinar matahari yang masuk.
"Menciptakan ruangan dengan ventilasi yang baik, jendela dibuka sesering mungkin," ungkap dr. Agus
Sampai saat ini covid-19 memang sangat mengkhawatirkan karena belum ditemukan vaksin dan obat pasti untuk mencegah penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini.
Di Indonesia pun angka kenaikan kasusnya pun terus menunjukkan rekor-rekor baru, seperti pada Kamis, 9 Juli 2020 yakni kenaikan sebanyak 2.657 kasus.
Sementara itu data hari 13 Juli 2020 terjadi penambahan kasus sebanyak 1.282 kasus dengan total kasus menjadi 76.981 kasus. Jumlah pasien yang sembuh bertambah 1.051 orang totalnya menjadi 36.689 orang, dan yang meninggal bertambah 50 kasus dengan total 3.656 kasus.