Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Saat Anak Sudah Mulai Makan, Jangan Tunda Berikan Daging untuk Asupan Energi Bayi

Dulu saat anak sudah bisa makan, orang tua tidak langsung memberikan daging dan menunggu sampai anak usia delapan atau sepuluh bulan dulu. Benarkah?

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Saat Anak Sudah Mulai Makan, Jangan Tunda Berikan Daging untuk Asupan Energi Bayi
freepik
Ilustrasi resep MPASI bergizi bayi 10 bulan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dulu saat anak sudah bisa makan, orang tua tidak langsung memberikan daging dan menunggu dulu sampai anak usia delapan atau sepuluh bulan dulu.

Orang tua menunda memberikan daging dan memilih memberikan menu tunggal saja karena takut anak jadi kesulitan menelan dan menyebabkan sembelit.

Dokter spesialis anak, dr. Yovita Ananta , SpA menegaskan kalau anggapan tersebut tidak terbukti secara medik dan anak sudah bisa menelan daging jika disajikan dengan tekstur yang lembut.

"Dulu memang bertahap karena khawatir bayi masih belum bisa menerima, tapi kelamaan itu tidak terbukti," ungkap dr. Yovita saat live instagram bersama @healthykidscorner, Selasa (14/7/2020).

Baca: Dicecar Beri MPASI di Usia 4 Bulan, Shandy Aulia Beri Pembelaan hingga Tampar Ibu-Ibu dengan Ini

Baca: Daging Ayam Giling Sebaiknya Tidak Boleh Dicuci Sebelum Disimpan, ini Bahayanya

Ilustrasi menu MPASI untuk bayi 12 bulan
Ilustrasi menu MPASI untuk bayi 12 bulan (freepik)

Dr. Yovita menjelaskan justru akan menjadi masalah kalau orang tua kelamaan menunda pemberian daging pada anak.

Faktanya di dalam daging ayam, sapi, serta ikan terdapat punya kandungan protein yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak.

"Jadi tidak perlu takut-takut memberikan daging, kalau pun mau bertahap jangan nunggu delapan atau sepuluh bulan, hitungan hari saja. Jangan kelamaan karena protein bagus untuk sumber energi dan membangun sel-sel," ucap dr. Yovita.

Berita Rekomendasi

Perhatikan juga porsi untuk MPASI anak, komposisi yang tepat adalah setengah harus berupa karbohidrat seperti nasi atau kentang, lalu sepertiga protein dan lemak, dan dilengkapi sayur serta buah.

Banyak terjadi kesalahan saat ini porsi sayur dan buah lebih banyak dibandingkan karbohidrat dan protein yang membuat nutrisi pada anak jadi tidak seimbang.

"Sayur dan buah jumlahnya tidak harus banyak-banyak hanya sebagai pelengkap. Lemak tambahan bisa dipakai saat menumis bisa pakai minyak atau butter," pungkas dr. Yovita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas