Masker Aman Dipakai Saat Berolahraga, Yang Meninggal Kemungkinan Punya Penyakit Penyerta
Banyak masyarakat kemudian ragu menggunakan masker saat olahraga. Hal itu merupakan imbas dari beberapa kejadian pesepeda meninggal dunia.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak masyarakat kemudian ragu menggunakan masker saat olahraga.
Hal itu merupakan imbas dari beberapa kejadian pesepeda meninggal dunia.
Dokter spesialis paru, dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P menegaskan masker aman dipakai saat berolahraha. Bahkan sangat disarankan untuk mencegah penularan covid-19.
dr Feni memperkirakan yang meninggal dunia saat berolahraga kemungkinan karena beberapa faktor, di antaranya memiliki penyakit penyerta.
Baca: Enggan Pakai Masker, Pria di Singapura Membela Diri: Ini Hidupku
Baca: Benarkah Olahraga Menggunakan Masker Berbahaya? Ini Penjelasan Pakar Fisiologi UGM
"Olahraga memakai masker aman, ada beberapa kasus pakai masker mendadak meninggal itu multifaktor, bukan karena masker aja. Mungkin ada penyakit penyerta yang menyebabkan gangguan saat pakai masker," kata dr. Feni saat live di Radio Kesehatan, Selasa (21/7/2020).
Bagi yang memiliki penyakit penyerta disarankan konsultasi dulu ke dokter sebelum berolahraga di masa pandemi covid-19 supaya penyakit tidak kambuh.
"Kalau punya penyakit sebaiknya konsultasi ke dokter olahraga dan cara apa yang pas dilakukan supaya tetap bisa berolahraga tapi risiko kecil," ungkap dr. Feni.
Baca: Puluhan Wisatawan di Pangandaran Dihukum Push Up karena Tak Pakai Masker
Sebelumnya, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andi Kurniawan Sp. KO. mengingatkan walaupun olahraga bagus untuk kesehatan tapi harus disesuaikan juga dengan kapasitas tubuh, jangan sampai berlebihan.
"Jangan bersepeda melebihi kapasitas tubuh kita dan kita harus tahu masalah kesehatan kita apa ada sakit jantiung atau paru-paru," kata dr. Andi.
Untuk yang memiliki penyakit seperti jantung disarankan memilih olahraga intensintas rendah dan sedang saja supaya tidak memacu kerja jantung yang berlebihan.
"Dokter tidak melarang olahraga intensitas tinggi tapi kalau seseorang punya masalah jantung dan paru-paru, pasti dokter akan melarang olahrgaa yang intensitas tinggi dan over sekal, disarankan yang ringan dan sedang saja," ungkap dr. Andi.