Ibu Hamil Penderita Hepatitis Bisa Turunkan Penyakit ke Bayinya, Bagaimana Putus Penularan?
Penyakit hepatitis yang dipicu oleh virus hepatitis merupakan penyakit infeksius yang menimbulkan peradangan di bagian hati.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit hepatitis yang dipicu oleh virus hepatitis merupakan penyakit infeksius yang menimbulkan peradangan di bagian hati.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto menyebutkan penyakit hepatitis bahkan menjadi beban dunia dan tentunya Indonesia.
Di Indonesia sesuai data Riskesdas 2013 jumlah penderita penyakit Hepatitis B lebih banyak dibandingkan dengan Hepatitis C.
Baca: Penyakit Hepatitis A Melanda Depok, Simak Cara Pencegahan dan Pengobatannya
"Virus hepatitis merupakan beban penyakit yang besar di dunia, termasuk di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 prevalensi virus Hepatitis B di Indonesia berkisar 7,1 persen atau sekitar 18 juta dan Hepatitis C 1,01 persen atau 2,5 juta," ucap Yurianto saat live youtube bersama Kementerian Kesehatan, Selasa (28/7/2020).
Penyakit hepatitis ini termasuk penyakit menular yang memiliki karakteristik vertikal atau bisa diturunkan dari ibu hamil penderita hepatitis ke bayi yang dilahirkannya.
Oleh karena itu salah satu pencegahannya adalah dengan melakukan deteksi dini yakni menyuntikan vaksinasi Hepatitis B saat usia anak kurang dari 24 jam.
Suntikan imunisasi sebelum usia bayi 24 jam ini dapat megantisipasi penularan Hepatitis B dari ibu ke anak sebesar 95 persen.
Baca: Anggota Keluarga Terjangkit Hepatitis A, Ini Cara Penyembuhannya!
"Model pengendalian ini diharapkan dapat memutuskan penularan Hepatitis B dari ibu ke anak sampai 95 persen," kata Yurianto.
Cara lain mengantisipasi Hepatitis adalah dengan promosi kesehatan, dan imunisasi rutin HB1 saat bayi berusia 2 bulan, HB2 pada usia 3 bulan, HB3 pada usia 4 bulan.
Sementara itu untuk penanganan Hepatitis C saat ini bisa dilakukan dengan pemberian obat oral dengan harga yang lebih murah dan efek samping yang minimal.
Selain virus hepatitis juga bisa diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat sepeti minum alkohol, penggunaan obat tidak sesuai dosis, penyakit autoimun, dan kurang menjaga kebersihan.
Adapun penyakit Hepatitis memiliki tanda khas yakni mata dan kulit terlihat menguning, warna feses pucat, warna urine gelap, nyeri perut, nyeri sendi hingga kelelahan dan penurunan berat badan.