Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penjelasan Dokter Terkait Puber Kedua pada Pria dan Tanda-tandanya

Saat usia 45 tahun kondisi hormon menurun sehingga saat berhubungan seksual dengan istri akan cepat lemah

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Penjelasan Dokter Terkait Puber Kedua pada Pria dan Tanda-tandanya
Puber kedua 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat pria yang sudah berumur kembali berdandan necis sering disebut kalau pria tersebut sedang mengalami puber kedua.

Lalu benarkah ada puber kedua pada pria?

Secara medik Medical Sexologies dr Binsar Martin Sinaga FIAS menekankan sebenarnya tidak ada tahapan puber kedua pada pria.

Yang terjadi adalah saat usia 45 tahun ke atas pria mengalami penurunan hormon testosteron atau hormon seksual pria.

Namun karena gengsi dibilang kemampuan seksnya menurun pria akhirnya bereksperimen.

Cara bereksperimennya adalah kembali berdandan seperti saat dulu kala masih muda supaya tetap terlihat kuat, bahkan ada yang bereksperimen dengan menggoda wanita lain.

Berita Rekomendasi

"Kan bereksperimen dia akan memakai berbagai cara , dia berdandan, ada perubahan yang tidak biasa, bereksperimen dengam wanita lain, padahal kadar testosteron atau hormon seksualnya menurun," ungkap dr. Binsar, saat live talkshow bersama Tribunnews.com.

Baca: Terbakar Api Cemburu, Pria di Sleman Pukul dan Gigit Kekasihnya Hingga Babak Belur

Baca: Raffi Ahmad Beri Ucapan Ulang Tahun untuk BCL, Unggah Foto saat Main Sinetron Senandung Masa Puber

Karena kondisi hormon menurun, tentunya saat berhubungan seksual dengan istri akan cepat lemah dan sebaiknya daripada bereksperimen dengan wanita lain mending berobat ke dokter untuk diseimbangkan lagu kadar hormonnya.

"Sering pasien yang datang mengeluhkan puber kedua, sama istri lemah dicoba berekperimen dengan wanita lain juga lemah. Lalu jadi putus asa, itu target pengobatannya hormonnya," kata dr. Binsar.

Adapun tanda-tanda penurunan hormon pada laki-laki selain penurunan kemampuan seksual ditandai juga dengan mood yang sangat berantakan.

Kemudian metabolisme tubuh juga mengalami gangguan seperti kadar gula darah yang meningkat, bahkan gangguan ereksi seperti penis tidak tegang lagi saat pagi hari.

"Masalah syndrom testorsteron ini kita obati sesuali demga keluhan yang ada dan jangan coba berskperimen banyak kasus beli obat sembarangan," kata dr. Binsar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas