Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

4 Alasan Kenapa Terlalu Banyak Makan Daging Berbahaya Bagi Kesehatan

Daging sapi, daging kambing, daging ayam, memberikan nutrisi yang berguna bagi kesehatan tubuh. Tapi terlalu banyak makan daging juga tidak baik.

Editor: Willem Jonata
zoom-in 4 Alasan Kenapa Terlalu Banyak Makan Daging Berbahaya Bagi Kesehatan
Gambar oleh Shutterbug75 dari Pixabay
Tips Menyimpan Daging di Kulkas 

TRIBUNNEWS.COM - Daging sapi, daging kambing, daging ayam, memberikan nutrisi yang berguna bagi kesehatan tubuh.

Melansir Medical News Today, daging mengandung vitamin B-12, mineral zat besi, dan zinc yang baik untuk memproduksi sel darah merah.

Daging juga kaya akan protein yang diperlukan tubuh untuk membangun otot, tulang, jaringan, dan menunjang kinerja enzim.

Kendati punya manfaat bagi kesehatan tubuh, sebaiknya jangan terlalu banyak makan daging.

Melansir Eat This, sejumlah organisasi kesehatan memberikan rekomendasi batas aman konsumsi daging merah.

Ahli dari World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research menyarankan makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan porsi 300-500 gram untuk seminggu.

Baca: Stok Daging Melimpah di Hari Raya Idul Adha, Simak Tips Menyimpannya Agar Tetap Segar

Makan daging berlebihan bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama untuk jangka panjang.

Berita Rekomendasi

Berikut alasan kenapa terlalu banyak makan daging bahaya bagi kesehatan:

1. Lemak jenuh dan kolesterol tinggi

Terlalu banyak mengonsumsi daging merah berdampak buruk terhadap kesehatan.
Terlalu banyak mengonsumsi daging merah berdampak buruk terhadap kesehatan. (Pexels)

Sejumlah studi menunjukkan, terlalu banyak makan daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.

Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.

Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung. Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging.

Baca: Cara Aman Simpan Daging di Kulkas Sebelum Diolah Jadi Makanan Khas Idul Adha

Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan dokter atau ahli. Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.

2. Kadar metabolit tinggi

Tak hanya lemak jenuh, penelitian juga mengungkapkan orang yang sering terlalu banyak makan daging memiliki kadar metabolit yang tinggi.

Kadar metabolit yang ditemukan dalam tubuh orang yang rutin makan daging berlebihan adalah jenis trimethylamine N-oxide (TMAO).

Bakteri dalam usus menghasilkan TMAO selama proses pencernaan. Zat ini adalah racun yang oleh peneliti disebut sebagai biang kematian akibat penyakit jantung.

Baca: Membandingkan Kandungan Kolesterol Daging Kambing dan Daging Sapi, Mana Lebih Sehat?

Studi menunjukkan, orang yang makan daging merah memiliki tingkat TMAO tiga kali lipat dibandingkan orang yang makan daging putih atau protein nabati.

Kabar baiknya, kadar TMAO dalam tubuh bisa kembali normal selang empat minggu setelah kebiasaan makan daging merah berlebihan disetop.

3. Karsinogenik

Sejumlah studi juga menunjukkan, rutin terlalu banyak makan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker atau kematian.

Riset pada 2015 menyatakan, daging merah dan daging olahan potensial bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.

Jenis kanker yang disebabkan konsumsi daging merah berlebihan adalah kanker kolorektal atau usus besar, pankreas, prostat, perut, dan payudara.

Selain itu, studi lain mengungkap, orang yang sering makan daging merah juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kanker.

4. Proses pemasakan tertentu picu kanker

Para ahli juga menyebutkan, metode pengolahan daging turut memengaruhi risiko kesehatan.

Daging olahan lebih berbahaya bagi kesehatan ketimbang daripada daging yang dimasak biasa.

Ketika orang memasak daging dengan suhu tinggi seperti menggoreng, membakar, atau memanggang, bahan kimia bisa terbentuk.

Zat kimia ini disebut amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik.

Keduanya bisa menyebabkan perubahan DNA yang bisa mengarah pada kanker.

Untuk mengurangi risiko kanker, ahlli dari National Cancer Institute menyarankan agar memasak daging tidak menggunakan api besar.

Bolak-balik daging secara tertur selama memasak. Dan imbangi makan daging dengan banyak sayur dan buah kaya antioksidan.

Selain tidak terlalu banyak makan daging, Anda juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, cukup tidur agar hidup tetap sehat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hati-hati, Begini Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas