Bagaimana Meditasi Mampu Mengatasi Insomnia?
Stres juga bisa memperburuk gangguan tidur. Salah satu cara mudah untuk mengatasinya adalah dengan melakukan praktik meditasi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian orang mengalami masalah sulit tidur. Bahkan mungkin sudah dalam taraf mengalami insomnia.
Kondisi tersebut membuat seseorang kesulitan untuk mengistiahatkan tubuh dan pikiran mereka di malam hari.
Biasanya keadaan itu disebabkan karena stres.
Stres memang bisa memicu kecemasan dan ketegangan yang membuat kita sulit tidur.
Baca: Mengatasi Sulit Tidur Tanpa Obat, Ini Sederet Makanan yang Diyakini Bantu Tidur Nyenyak
Bahkan, stres juga bisa memperburuk gangguan tidur. Salah satu cara mudah untuk mengatasinya adalah dengan melakukan praktik meditasi.
Apa itu meditasi dan bagaimana cara melakukannya?
Meditasi merupakan salah satu teknik relaksasi untuk menenangkan pikiran dan tubuh sekaligus meningkatkan kedamaian batin.
Ketika dilakukan sebelum tidur, meditasi dapat membantu mengurangi insomnia dan masalah tidur dengan meningkatkan ketenangan secara keseluruhan.
Baca: Cara Mengatasi Insomnia, Lakukan 10 Hal Mudah Berikut Ini
Saat melakukan meditasi, tubuh kita akan mengalami perubaha fisiologis. Perubahan-perubahan ini bisa mempengaruhi proses spesifik dalam tubuh yang memicu rasa kantuk.
Dalam riset 2015 yang diterbitkan di AMA Internal MedicineTrusted Source, peneliti telah membuktikan khasiat mindfulness, yang merupakan alah satu jenis praktik meditasi, dalam meningkatkan kualitas tidur.
Selama masa riset yang berlangsung sekitar enam minggu, peserta diminta melakukan meditasi atau pola tidur bersih.
Setelah melakukan analisis data, peneliti punmmbuktikan bahwa peserta yang melakukan meditasi mengalami penurunan gejala insomnia dan tak lagi mengalami kelelahan di siang hari.
Menurut peneliti, manfaat ini terjadi karena meditasi meningkatkan respon relaksasi sekaligus kontrol sistem saraf otonom, yang mempengaruhi pola tidur kita.
Selain itu, meditasi juga membantu meningkatkan hormon melatonon yang memicu rasa kantuk, menurunkan detak jantung dan tekanan darah, sekaligus mengaktifkan bagian otak yang mengontrol tidur.