Masalah Kesehatan Seksual pada Wanita dari yang Ringan hingga yang Paling Berat
Kalau masih usia muda bisa diperbaiki dengan menerapkan gaya hidup sehat termasuk juga mengelola emosi supaya tidak mudah stres.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS mengurutkan tiga gangguan seksual pada wanita mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat.
Pertama yang ringan adalah adanya gangguan hasrat seksual akibat penurunan hormon yang disebabkan karena umur namun bisa juga karena gaya hidup tidak sehat.
Kalau masih usia muda bisa diperbaiki dengan menerapkan gaya hidup sehat termasuk juga mengelola emosi supaya tidak mudah stres.
"Paling ringan gangguan hasrat itu bisa terjaid pada usia reproduktif dan 80 persen itu obatnya harus jaga kebugaran, kesehatan harus dijaga, istirahat dan aktivitas emosional seperti stres dikelola," ungkap dr. Binsar saat live talkshow edukasi kesehatan seksual bersama Tribunnews.com, Senin (17/8/2020).
Baca: Kita Dalam Darurat Kekerasan Seksual
Gangguan kesehatan seksual wanita di urutan kedua adalah dispareunia atau munculnya rasa nyeri ketika wanita sedang melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Untuk masalah nyeri saat hubungan seksual ini butuh bantuan obat sehingga kalau Miss V sakit saat bercinat sebaiknya segera periksa ke dokter.
"Kedua adalah dispareunia nyeri saat hubungan itu membutuhakn tindakan intervensi obat," kata dr. Binsar.
Terakhir adalah ketidakmapuan wanita mencapai orgasme bisa karena nyeri seperti yang diungkapkan di atas, kondisi tubuh yang tidak bugar atau ketidakmampuan suami membuat istrinya orgasme.
"Masalah tidak mencapi orgasme perlu obat, perlu seks edukasi juga kalau pasangan tidak bisa memuaskan istri, dan penanganan yang lama kalau ada konflik suami misalnya suami pernah selingkuh," pungkas dr. Binsar.