Menristek Sebut Mutasi Virus Corona D614G Tak Ganggu Pengembangan Vaksin
Vaksin yang saat ini sedang dikembangkan disebutkan tetap bisa melawan mutasi tersebut.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyatakan, mutasi virus corona menjadi DG14G tidak mengganggu pengembangan vaksin di tanah air.
"Pengaruh D614G pada intinya tidak akan mengganggu upaya pengembangan vaksin," kata mantan kepala Bappenas dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).
Ia mengatakan, vaksin yang saat ini sedang dikembangkan tetap bisa melawan mutasi tersebut, lantaran mutasi tidak mengubah struktur dan fungsi reseptor binding domain (RDB).
Baca: Kata Menristek, Pengembangan Vaksin Merah Putih Capai 40 Persen
"Karena mutasi tidak mempengaruhi struktur maupun fungsi dari reseptor binding domain yang merupakan virus baik yang jadi target vaksin," papar Bambang.
Meski demikian, Bambang meminta agar masyarakat tidak terlalu panik berlebihan namun tetap waspada penuh.
Baca: Menristek Sebut Belum Ada Bukti Mutasi Virus Corona D614G Lebih Ganas dan Berbahaya
"Namanya virus akan tetap ada. Pandemi masih berlangsung. Tetap jalankan 3 M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) secara konsisten dan disiplin," harap dia.
Bambang memaparkan, pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih telah mencapai 40 persen. Pengembangan vaksin dilakukan oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dengan melibatkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
"Khusus vaksin yang dikembangkan Eijkman bisa kami sampaikan tahapannya sekitar 40 persen dari keseluruhan tahapan," tutur mantan Kepala Bappenas ini.