Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menristek Sebut Mutasi Virus Corona D614G Tak Ganggu Pengembangan Vaksin

Vaksin yang saat ini sedang dikembangkan disebutkan tetap bisa melawan mutasi tersebut.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Menristek Sebut Mutasi Virus Corona D614G Tak Ganggu Pengembangan Vaksin
Tribunnews/Jeprima
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2020). Tribunnews/Jeprima 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyatakan, mutasi virus corona menjadi DG14G tidak mengganggu pengembangan vaksin di tanah air.

"Pengaruh D614G pada intinya tidak akan mengganggu upaya pengembangan vaksin," kata mantan kepala Bappenas dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).

Ia mengatakan, vaksin yang saat ini sedang dikembangkan tetap bisa melawan mutasi tersebut, lantaran mutasi tidak mengubah struktur dan fungsi reseptor binding domain (RDB).

Baca: Kata Menristek, Pengembangan Vaksin Merah Putih Capai 40 Persen

"Karena mutasi tidak mempengaruhi struktur maupun fungsi dari reseptor binding domain yang merupakan virus baik yang jadi target vaksin," papar Bambang.

Meski demikian, Bambang meminta agar masyarakat tidak terlalu panik berlebihan namun tetap waspada penuh.

Baca: Menristek Sebut Belum Ada Bukti Mutasi Virus Corona D614G Lebih Ganas dan Berbahaya

"Namanya virus akan tetap ada. Pandemi masih berlangsung. Tetap jalankan 3 M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) secara konsisten dan disiplin," harap dia.

Berita Rekomendasi

Bambang memaparkan, pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih telah mencapai 40 persen. Pengembangan vaksin dilakukan oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dengan melibatkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

"Khusus vaksin yang dikembangkan Eijkman bisa kami sampaikan tahapannya sekitar 40 persen dari keseluruhan tahapan," tutur mantan Kepala Bappenas ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas