Jangan Tunda Imunisasi Anak, Ini Triknya Agar si Kecil Aman Divaksin Saat Pandemi Covid-19
dengan protokol kesehatan baik anak dan orangtua dan juga di rumah sakit, sebaiknya vaksinasi jangan ditunda.
Editor: Anita K Wardhani
Kereta dorong atau stroller juga bisa masuk ke rumah sakit.
Baca: Ketua Satgas: Walaupun Vaksin dan Obat Ditemukan, Belum Tentu Covid-19 Akan Berakhir
Baca: Ridwan Kamil Jalani Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua: Setelah Vaksin Beli Odading Mang Oleh
Di bagian depan stroller ada semacam tirai yang menutupi si keci, bisa juga digunakan untuk meminimalkan penyebaran penyakit Covid 19.
“Kalau jadwalnya dapat jam 09.00, jangan datang jam 07.00, diperkirakan saja mendekati jam 9 baru ke tempat untuk vaksinasi,” ujarnya.
Pihak rumah sakit juga menyadari kekhawatiran bercampur dengan anak yang sakit, dilakukan perbedaan jadwal antara konsultasi dan vaksinasi.
Selesai si kecil pulang dari rumah sakit, langsung dimandikan dan berganti baju.
Tidak Perlu Rapid Tes Ketika Akan Vaksinasi
Menurut Dokter Ivony, rapid tes tidak dianjurkan untuk bayi. Baik sebelum dilakukan vaksinasi ataupun untuk sekedar tes saja.
“Untuk mencegah penularan Covid, jangan dibawa keluar rumah untuk hal-hal yang tidak diperlukan, misalnya jalan-jalan ke mall, itu tidak perlu. Cukup stay at home untuk bayi-bayi. Lakukan vaksinasi,” tuturnya.
Bila Sudah Tertunda Langsung Lakukan Vaksinasi
Akibat menunda vaksinasi, tentunya jadwal yang sudah tersusun rapi bisa tertinggal.
Menurut dokter Ivony, orangtua tidak perlu banyak khawatir ketika penundaan vaksinasi sudah terjadi.
“Orangtua tidak perlu kahwatir karena PSBB (pembatasan sosial berskala besar) agak ketat, sehingga menunda 2-3 bulan, tidak apa-apa karena tidak ada batas penundaan. Kalau telat lalu mau melakukan vaksinasi lakukan saja segera,” katanya.
Kekhawatiran akibat telat dari jadwal berhubungan dengan menurunnya antibodi.
Ketika sudah harus diulang tapi tidak dilakukan, antibodi sudah menurun.