Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diam di rumah bukan berarti membebaskan kita dari luka karena luka bisa terjadi di mana saja.

Luka bisa dialami trerutama pada anak-anak menghabiskan waktu banyak di rumah. Terlebih di era new normal pandemi Covid 19.

Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2013, anak usia 1-4 tahun menjadi kelompok umur yang paling rentan terkena luka bakar, dengan tingkat prevalensi sampai 1,5 persen.

Riset epidemologi sejumlah dokter di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2013, dari 108 pasien luka bakar, terbanyak dikelompok anak-anak usia 1-4 tahun (82,3 persen).

Data juga menunjukan 36 persen luka terjadi di rumah.

Baca: Susah Diajari Belajar Online, Bocah 8 Tahun Dianiaya Ibu, Sempat Foto Kondisi Korban yang Penuh Luka

Baca: Nonton Drakor Still 17 Episode 6 Sub Indo, Woo Jin Teringat Masa Lalunya, Tak Ingin Seo Ri Terluka

Sebagai pertolongan pertama, memiliki kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) menjadi penting.

Pasalnya luka, apalagi luka bakar bila tidak dilakukan pertolongan pertama akan menyebabkan bekas, juga pemulihan dan kesakitan yang membutuhkan waktu yang lama.

Dr Adisaputra Ramadhinara, Certified Wound Specialist Physician mengatakan, untuk merawat luka, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memiliki kotak P3K dengan isi yang memadai di rumah.

Selain itu, terpenting juga harus tahu cara merawat luka yang tepat.

Luka sekecil apapun tidak boleh dianggap remeh dan harus dirawat dengan tepat untuk mencegah terjadinya infeksi.

“Kita tidak bisa mencegah terjadinya luka, namun kita dapat selalu siaga dengan memastikan adanya kotak pertolongan pertama dengan isi yang memadai di rumah. Selain itu jangan lupakan juga cara merawat luka yang benar agar luka cepat sembuh dan tidak infeksi,” ujar Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said di acara zoom dari Hansaplast dengan tema Pertolongan Pertama Pada Luka Ala Keluarga Hansaplast belum lama ini.

Selain memastikan isi kotak P3K, sikap yang perlu diutamakan adalah tetap tenang dalam melakukan pertolongan pertama pada diri sendiri dan orang lain.

Jika mengenai orang lain apalagi anak, jelaskan bahwa ketika terjadi perawatan mungkin menyakitkan tapi selanjutnya akan segera merasa lebih baik.