Pasien Jantung yang Positif Covid 19 Harus Waspada Penyakitnya Kambuh dan Terkena Serangan Jantung
Pasien yang memiliki gangguan irama jantung, ketika terinfeksi Covid-19, biasanya ada gejala demam sehingga metabolisme meningkat dan sulit bernafas.
Editor: Theresia Felisiani
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada hubungan yang erat antara pasien sakit jantung dan Covid- 19.
Pasien jantung yang terkena Covid 19 harus mewaspadai penyakitnya kambuh dan terkena serangan jantung.
Dokter spesialis jantung dan Pembuluh Darah dr. Rony Marethianto Santoso, Sp.JP mengatakan, Covid 19 menyebabkan peradangan di pembuluh darah koroner.
Akibat peradangan, plak yang terdapat di pembuluh darah pada penderita jantung koroner menjadi rapuh, sehingga berisiko lepas dan beredar di pembuluh darah.
Kondisi itulah serangan jantung.
Terdapat berbagai spectrum penyakit kardiovaskuler atau awam menyebut sakit jantung, di antaranya penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit katup jantun.
Baca: Kabar Baik dari Klaten, Ibu Muda dan Bayinya yang Baru Lahir Sembuh dari Covid-19
Baca: 21 Santrinya Covid-19, Satu Pondok Pesantren di Bogor Lakukan Lockdown
Dokter Rony menjelaskan, pada pasien yang memiliki gangguan irama jantung, ketika terinfeksi Covid-19, biasanya ada gejala demam sehingga metabolisme meningkat, dan sulit bernafas.
Gejala Covid ini akan membuat muncul ganguan irama jantung.
Inflamasi atau peradangan yang terjadi akan merusak sel otot jantung sehingga menjadi ancaman terbesar, ujung-ujungnya gagal jantung dan terjadi serangan jantung.
“Dengan infeksi covid makin memperparah para pengindap jantung. Yang sudah punya faktor risiko riskan meningkat 2-3 kali lipat terjadi serangan jantung di negara maju, di negara berkembang bisa lebih besar,” ujar dokter Rony dalam bincang dengan Radio Sorona dengan tema Mewaspadai Hubungan Erat Sakit Jantun dan Covid 19, Rabu (30/9/2020).
Ia menjelaskan untuk mengindari terjadi serangan jantung atau kekambuhan, pada pasien jantung kontrol harus dilakukan walaupun di saat pandemi.
Namun sering berkunjung ke rumah sakit kala kondisi saat ini juga bukan hal yang disarakan.
Pasalnya rumah sakit juga berisiko jadi tempat penularan Covid-19 walaupun pihak rumah sakit juga telah melakukan protokol kesehatan yang ketat.