Parit Padang Global Siap Edarkan Obat Covid-19 Covifor
Melalui kerja sama tersebut, PPG resmi ditunjuk Amarox untuk menjadi distributor utama dalam mendistribusikan Covifor di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Ini karena Covifor berbentuk ampul (injeksi) yang penggunaannya harus langsung di bawah penanganan dokter.
Edwin menambahkan, dengan dipercayanya PPG sebagai distributor utama Covifor, pihaknya PPG bangga dapat dipilih sekaligus berkesempatan berperan dalam menanggulangi Covid-19.
"Terlebih, kami adalah distributor yang telah hampir 65 tahun lebih menyediakan jasa distribusi terpadu, SCM (Supply Chain Management), dan layanan logistik untuk berbagai produk farmasi, medical device, dan produk konsumen."
"Jika sebelumnya kami sudah ikut berperan dalam mendistribusikan obat saat virus SARS dan MERS melanda Indonesia, maka saat ini di kala pandemi global Covid-19 telah menjangkiti Indonesia, kami juga ingin berperan menyehatkan Indonesia dengan mendistribusikan Covifor,” ungkap Edwin.
Sandeep menambahkan, dipilihnya PPG sebagai distributor utama Covifor di Indonesia karena PPG tercatat sebagai Top 3 distributor di Indonesia.
"Sebagai Top 3 distributor di Indonesia, PPG memiliki kekuatan jaringan, infrastruktur, layanan, dan profesionalisme. Hal inilah yang membuat kami memutuskan untuk memilih PPG sebagai mitra distributor utama untuk COVIFOR,” katanya.
Melalui kerja sama dengan PPG, ia berharap Covifor dapat terdistribusikan dengan cepat ke seluruh Indonesia.
“Kami berharap rumah sakit atau dokter dapat dengan mudah mengakses Covifor untuk mendukung BPJS dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam menanggulangi Covid-19,” harapnya.
Diakui Sandeep, Hetero merupakan perusahaan pertama yang menerima persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) untuk Remdesivir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Covifor saat ini tidak hanya didistribusikan di Indonesia, tapi juga sudah didistribusikan ke 126 negara di dunia, seperti di Amerika Latin, Asia, Afirka, Rusia, dan sebagainya.
“Meskipun Covifor sudah melalui uji klinis, namun kami akan melakukan uji klinis khusus untuk Indonesia, seperti anjuran BPOM. Uji klinis Covifor di Indonesia akan kami mulai Oktober ini. Uji klinis ini akan dilakukan selama tiga bulan ke depan terhadap 25 orang,” ungkapnya.