Ngebet Santap Makanan Asin Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Kesehatan, Apa Saja Itu?
Makanan asin atau makanan tinggi garam apabila dikonsumsi berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Makanan asin atau makanan tinggi garam apabila dikonsumsi berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan.
Namun, ada kalanya sebagian orang tak ambil pusing terkait hal itu, sehingga sangat susah menghindarinya.
Makanan gurih yang tinggi garam seringkali membuat kita ketagihan dan tak ingin berhenti memakannya.
Padahal, konsumsi garam berlebih telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca: Tinggal di China, Pierre Roland Gerhana Idap Diabetes & Sempat Tak Sadarkan Diri, Ini Kondisinya
Bukan hanya cita rasa asin dan gurih yang nikmat, mendambakan makanan tinggi garam ternyata bisa menandakan adanya gangguan kesehatan.
Berikut gangguan kesehatan yang membuat kita selalu ingin mengonsumsi makanan asin:
1. Dehidrasi
Tubuh memerlukan cairan agar berfungsi dengan baik. Saat kadar air dalam tubuh berkurang, kondisi ini bisa membuat kita ingin mengidam makanan asin.
Dengan cara ini, tubuh akan membuat ingin ingin makan dan minum lebih banyak lagi. Gejala lain yang muncul saat dehidrasi antara lain:
- kulit dingin dan lembap
- pusing
- merasa sangat haus
- sakit kepala
- produksi urin menurun
- perubahan mood dan mudah marah
- detak jantung cepat
- kejang otot atau kram.
2. Ketidakseimbangan elektrolit
Cairan dalam tubuh membawa mineral penting untuk membantu fungsi tubuh bekerja optimal.
Sodium, yang ditemukan dalam garam meja, adalah salah satu mineral yang dibawa oleh tubuh.
Jika mineral ini tidak seimbang, tubuh akan mulai mengidam makanan asin.
Baca: Jalani Operasi Pemasangan Ring Jantung, Made Kagumi Pelayanan JKN-KIS di Rumah Sakit
Selain itu, elektrolit yang tidak seimbang membuat kita mengalami gejala berikut:
- sakit kepala
- mual atau muntah
- kelelahan atau kehilangan energi
- lekas marah dan perubahan mood
- kebingungan
- sakit kepala
- kejang.
3. Penyakit Addison
Penyakit Addison adalah penyakit langka yang dapat menurunkan jumlah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Padahal, kelenjar adrenal bertanggung jawab untuk memproduksi hormon yang penting untuk kelangsungan hidup.
Orang dengan penyakit ini seringkali mengidam garam dan mengalami gejala berikut:
- kelelahan parah atau kekurangan energi
- kulit pucat dan lembap
- tekanan darah rendah
- kehilangan selera makan
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- diare jangka panjang atau persisten
- bercak hitam pada kulit, terutama di wajah sariawan di bagian dalam pipi.
4. Stres
Saat stres tinggi, banyak orang mendambakan makanan favorit untuk kenyamanan.
Makanan yang biasa didambakan sering kali tinggi lemak, gula, atau garam.
Riset dalam Journal of Health Psychology membuktikan rang dengan tingkat natrium (garam) yang lebih tinggi melepaskan tingkat kortisol yang lebih rendah selama periode stres.
Mengidam garam atau makanan asin bisa menjadi salah satu cara tubuh mencoba mengatasi stres yang tidak biasa.
5. Kurang tidur
Riset dalam jurnal Sleep membuktikan orang yang kurang tidur seringkali tak mampu menahan keinginan untuk mengonsumsi makanan tak sehat, terutama makanan asin.
Alhasil, kebiasaan ini bisa memicu kenaikan berat badan.
6. Sindrom Bartter
Sindrom bartter merupakan cacat pada tungkai menaik yang tebal pada lengkung henle.
Kondisi ini bisa menyebabkan kadar kalium rendah, pH dara meningkat, dan tekanan darah rendah. Orang dengan sindrom Bartter juga tidak dapat menyerap kembali natrium.
Setiap natrium yang mereka makan hilang melalui urin sehingga kenginan mengonsumsi makanan asin pun meningkat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Gangguan Kesehatan yang Membuat Kita Ingin Mengonsumsi Makanan Asin