Di rumah Saja Bisa Bikin Anak Bosan, Orangtua Stres, Pengaruhi Gizi, Ini Trik Mengatasinya
Di masa pandemi seperti ini, ketika harus di rumah saja, mengatasi kebosanan pada anak jadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
Editor: Anita K Wardhani
Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bisa dilibatkan untuk memotong, mencampur adonan, mengenalkan dan mencampur bahan, menentukan porsi makan dan menata peratan makan di meja.
Apabila dilakukan bersama-sama dan tanpa distraksi dapat mengasah perkembangan kemampuan kognitif, fisik, sosial dan emosional anak serta meningkatkan bonding antara ibu dan si Kecil.
“Sepanjang tahap kehidupannya, anak memiliki berbagai kebutuhan psikologis yang perlu dipenuhi, antara lain: merasa bisa mandiri, berinisiatif, dan menghasilkan suatu karya. Melibatkan anak pada proses dan memberikan keleluasaan untuk menentukan pilihan akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut sehingga kesehatan psikis anak tetap terjaga,” tutur Putu.
Model dan juga seorang ibu, Soraya Larasati menuturkan bahwa situasi saat ini membuatnya khawatir si Kecil akan bosan dengan menu makanan sehat di rumah.
Iapun mencari cara kreatif untuk menyajikan makanan maupun menyiapkan berbagai kegiatan agar anak tidak bosan di rumah saja.
Selain itu dengan mengajak anak terlibat dalam menyiapkan makanan.
"Saya juga mengenalkan anak dengan sumber nutrisi yang belum pernah ia coba. Saya sering membuatkan menu makanan nabati. Ragam makanan nabati yang sangat bervariasi dari jenis kacang-kacangan dan sayuran baik untuk dikenalkan pada anak-anak. Biasanya, saya lengkapi dengan nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi dengan serat, vitamin, dan mineral lainnya karena nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Saya percaya bahwa pangan nabati sama pentingnya dengan pangan hewani," cerita Soraya.
Pentingnya Variasi Makanan
Sejauh ini belum ditemukan makanan yang mengandung semua unsur yang dibutuhkan tubuh.
Hanya Air Susu Ibu (ASI) yang dianggap makanan terlengkap yang pertama dan utama di enam bulan pertama kehidupan.
Selebihnya anak dan juga sampai dewasa anak membutuhkan variasi makanan dari berbagai bahan makanan.
Pada anak, status gizi dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Hal ini didapat dari asupan bahan makanan yang beragam.
Variasi jenis nutrisi yang mengikuti pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif.
Dan hal ini harus dikenalkan sejak dini untuk menghindari anak yang pilih makan atau picky eater.
Pada masa pandemi seperti saat ini diperlukan kreativitas orangtua untuk menghindari anak dari kebosanan.