Jumlah Masih Minim, Ma'ruf Dorong Sosialisasi Donor Mata untuk Bantu Sesama
Kerusakan kornea ini dapat disembuhkan sepenuhnya melalui donor mata. Namun angka donor mata di Indonesia masih sangat minim
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan soal persentase kebutaan warga Indonesia akibat kerusakan kornea mata.
Menurut Hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014–2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, diketahui angka kebutaan di 15 wilayah di Indonesia mencapai 3% dan sekitar 4.5 persennya disebabkan karena kerusakan kornea mata.
“Kerusakan kornea ini dapat disembuhkan sepenuhnya melalui donor mata. Namun angka donor mata di Indonesia masih sangat minim," katanya dalam keterangan Setwapres yang diterima, Jumat (16/10/2020).
Dirinya berharap CDC RSMU (Cornea Donation Centre Rumah Sakit Mata Undaan) dapat terus bergerak menyosialisasikan donor kornea mata untuk membantu orang buta di Indonesia.
Wapres menyampaikan kegiatan donor mata ini masih dianggap baru, tidak seperti donor darah yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat.
"Karena donor mata masih menjadi kegiatan yang jarang dilakukan, maka saat ini satu kornea mata diperebutkan hingga 70 orang penerima donor di seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Jusuf Kalla: Pandemi Covid-19 Membuat Pasokan Donor Darah Berkurang
Oleh sebab itu, sosialisasi yang baik ini diharapkan dapat membuka mata hati calon pendonor kornea dan memenuhi kebutuhan donor kornea.
“Perlu kita ketahui bahwa satu donor kornea bisa bermanfaat untuk 5 orang yang sangat membutuhkan. Semakin banyak orang tergerak melakukan donor kornea, akan semakin banyak terjadi estafet penerima kebaikan karena tertolong dari kebutaan,” ungkap Wapres.
DC RSMU yang merupakan satu-satunya rumah sakit warisan zaman Belanda di Surabaya diminta Ma'ruf untuk terus berkembang dan tetap menjadi pionir dalam layanan operasi dengan teknologi mutakhir.
"erus mengembangkan diri dengan melengkapi sarana prasarana, meningkatkan kualitas dan keahlian para dokternya serta yang utama adalah meningkatkan pelayanan kepada pasien secara paripurna,” pungkas Ma'ruf.