Tak Ingin Belimbing Wuluh Terbuang, Siswa Kelas 5 SD di Surabaya Olah Jadi Sirup,Bisa Obati Penyakit
Melihat banyaknya belimbing wuluh yang jatuh terbuang di halaman rumahnya, membuat Rafa Erlangga Putra Santoso (11) mengolahnya menjadi sirup "Bilimbi
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Melihat banyaknya belimbing wuluh yang jatuh terbuang di halaman rumahnya, membuat Rafa Erlangga Putra Santoso (11) mengolahnya menjadi sirup "Bilimbi".
Nama tersebut diambil dari bahasa latin berarti belimbing wuluh.
Siswa SDN Nginden Jangkungan 1 ini mengaku ingin mensosialisasikan manfaat buah belimbing wuluh kepada masyarakat sekitar.
Menurut Rafa tak banyak orang yang tahu manfaat belimbing wuluh bagi kesehatan tubuh.
Kebanyakan orang hanya menggunakan belimbing wuluh untuk bahan memasak makanan seperti sayur asem, asam asam ikan dan lain-lain.
"Saya ingin tidak ada yang terbuang sia-sia di sekitar rumah. Setiap saya melihat pohon belimbing wuluh pasti buahnya jatuh di tanah. Akhirnya saya ingin mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat," kata siswa yang duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar ini.
Dalam proses pembuatan sirup belimbing wuluh ini, Rafa memulai dengan memilah buah yang baik dan yang tidak layak diolah.
Setelah itu belimbing wuluh ditimbang sesuai dengan takaran.
Belimbing wuluh dicuci sampai bersih kemudian ditiriskan
Setelah kering belimbing wuluh diblender dengan air sesuai dengan takaran hingga halus.
"Saya saring airnya dan saya rebus sampai mendidih. Setelah mendidih saya masukkan gula secukupnya dan diaduk hingga rata dan yang terakhir menunggu air rebusan sampai mendidih kembali," ungkapnya.
Rafa mengklaim minuman bilimbi wuluhnya ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh seperti untuk obat diabetes, obat penyakit maag, obat demam flu dan batuk, sebagai obat hipertensi, menurunkan gula darah dan obat alergi.
Dengan berbagai manfaat didalamnya, Rafa mantap untuk menjual sirup belimbing wuluh ini kepada masyarakat sekitar.
Sirup ini dibandrol dengan harga mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 14 ribu rupiah.
"Saya sudah menjual sirup belimbing wuluh ini ke sekolah saya, tetangga saya dan beberapa instansi kantor, bahkan pasar gotong royong dekat rumah saya," jelasnya.
Sampai saat ini, siswa kelahiran Madiun, 25 November 2009 ini sudah mengolah lebih dari 45 kg belimbing wuluh menjadi 70 liter sirup yang sudah habis terjual.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Siswa SD Surabaya Bikin Sirup Belimbing Wuluh, Berawal dari Banyaknya Buah yang Terbuang,
Penulis: Zainal Arif