Anda Penderita Hipertensi? Ini Makanan yang Harus Dihindari
Tekanan darah dipengaruhi pola makan Anda. Makanan asin dan bergula, serta makanan tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan tekanan darah.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Tekanan darah dipengaruhi pola makan Anda. Makanan asin dan bergula, serta makanan tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan tekanan darah.
Maka, menghindari beragam makanan ini dapat membantu Anda mendapatkan dan mempertahankan tekanan darah yang sehat.
Jika Anda sudah memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, Anda disarankan untuk makan banyak buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.
Pengidap tekanan darah tinggi juga direkomendasikan untuk menghindari daging merah, garam, serta makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan.
Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Jarang Timbulkan Gejala Mengganggu, Tapi Jangan Diremehkan
Makanan itu bisa membuat tekanan darah tetap tinggi.
Hipertensi sendiri dapat menyebabkan gangguan kesehatan dari waktu ke waktu, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Untuk mencegah kondisi medis berbahaya ini, akan sangat baik bagi siapa saja yang menderita darah tinggi untuk mengelola pola makan.
Baca juga: Osteoporosis Bisa Ganggu Kualitas Hidup dan Ganggu Sistem Tubuh, Termasuk Jantung
Berikut ini adalah beragam makanan pantangan darah tinggi yang perlu dihindari:
1. Garam atau natrium
Garam atau lebih tepatnya natrium dalam garam adalah kontributor utama untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Melansir Health Line, garam bisa menyebabkan darah tinggi karena natrium dapat memengaruhi keseimbangan cairan dalam darah. Garam meja kurang lebih dapat mengandung sekitar 40 persen natrium.
Demi kesehatan, pengidap darah tinggi sendiri direkomendasikan untuk tidak mengonsumsi natrium lebih dari 2.300 miligram (mg) atau setara dengan 1 sendok teh garam setiap hari.
Perlu diwaspadai, natrium atau sodium bukan hanya bisa didapat dari konsumsi makanan asin. Mineral ini mungkin juga tersembunyi di tempat yang tidak terduga.
Beberapa makanan berikut bisa menjadi kontributor utama asupan garam harian seseorang: