Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Satgas Pertimbangkan Beli Vaksin Pfizer, Tapi Tetap Harus Diuji Dulu

Pemerintah belum bisa memutuskan apakah membeli vaksin Covid-19 Pfizer, lantaran banyak hal yang harus dipersiapkan untuk pengadaannya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Satgas Pertimbangkan Beli Vaksin Pfizer, Tapi Tetap Harus Diuji Dulu
DW
Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona.

Sebab, kandidat vaksin dari mereka dibuat berbasis mRNA atau hanya menggunakan kode genetik dan bukan bagian dari virus covid 19 yang dilemahkan.

Perusahaan farmasi ini juga menyebut, bahwa vaksin yang dikembangkan memberikan perlindungan tujuh hari setelah dosis kedua dan 28 hari setelah dosis awal vaksin diberikan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah hingga kini belum bisa memutuskan apakah membeli vaksin Covid-19 Pfizer, lantaran banyak hal yang harus dipersiapkan untuk pengadaannya.

"Masih mempertimbangkan pembelian vaksin Pfizer," kata Wiku, Rabu (11/11/2020).

Wiku membenarkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
yang menyebut bahwa vaksin itu disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya dari
pengadaan vaksin di dalam negeri.

Pfizer dan BioNTech
Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona.

"Satgas Covid-19 bagian Komite. Untuk sekarang belum (beli Pfizer)," tutur dia.

Berita Rekomendasi

Seluruh kandidat vaksin yang saat ini dike

Baca juga: Uji Vaksin Covid-19: Relawan Vaksin Pfizer Alami Pusing dan Nyeri, Ada yang Merasa Mabuk

mbangkan lanjut Wiku akan selalu dikawal
perkembangannya. Termasuk, vaksin Pfizer yang diklaim 90 persen efektif mencegah
Covid-19.

Wiku juga menyebut, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Pemeriksaan
Obat dan Makanan (BPOM) terkait kelayanan vaksin yang saat ini tengah diuji coba.

Baca juga: Pasangan Ilmuwan di Balik Vaksin Covid-19 Kolaborasi BioNTech dan Pfizer

"Pada prinsipnya seluruh kandidat vaksin selalu dikawal perkembangan pengadaannya
oleh BPOM untuk menjamin keamananan dan kelayakan sebelum didatangkan dan
dipakai di Indonesia," kata Wiku.

Wiku menambahkan, di tengah situasi saat ini, keselamatan masyarakat yang menjadi
prioritas. "Karena prinsip keselamatan dan kesehatan masyarakatlah yang utama,"
ujarnya.


Ahli Biologi Molekular, Ahmad Utomo mengatakan hingga saat ini belum ada jurnal
ilmiah terkait efektivitas vaksin, baru sebatas informasi satu arah dari perusahaan.

Menurut Ahmad, harus dipastikan lebih dulu, dari 94 orang yang terinfeksi Covid-19,
berapa banyak jumlah terinfeksi dari kelompok vaksin dan kelompok yang diberikan
placebo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas