Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ahli Gizi Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Dapat Membebani Otak Anak, Mengapa? Ini Penyebabnya

Ahli gizi Dr.Rita Ramayulis DCN, M.Kes menjelaskan sekolah melalui PJJ juga membebani otak anak.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ahli Gizi Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Dapat Membebani Otak Anak, Mengapa? Ini Penyebabnya
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui saluran televisi satelit Bandung 123 di ruangan utama masjid di RW 05, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10/2010). Kanal TV Satelit Bandung 132 ini diluncurkan Pemerintah Kota Bandung dengan menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah sembilan bulan, anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Ada banyak perubahan yang terjadi selama pandemi ini selain anak melakukan PJJ.

Kini siswa semakin terbiasa. Bahkan ketika tahun depan Pemerintah merencanakan dilakukan pembelajaran tatap muka, tidak sedikit orangtua yang menolak dengan berbagai alasan.

Sebelum pandemi Covid-19, pagi hari adalah waktu yang paling sibuk untuk membangunkan, sarapan, dan membawa bekal ke sekolah.

Baca juga: Kemendikbud: Terlalu Lama PJJ Berdampak Negatif Pada Anak Didik

Baca juga: Nadiem Makarim: Saya Juga Korban PJJ

Saat ini kesibukan orangtua berbeda. Tidak tertumpu pada pagi hari saja. Bahkan bisa sepanjang hari.

Sementara anak-anak, dengan PJJ juga tidak diburu-buru untuk mempersiapkan sekolah karena tidak mandipun anak-anak bisa PJJ.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, kesibukan orangtua juga tidak berkurang walaupun anak-anak bisa PJJ di rumah.

Sementara bagi anak-anak, tantangan sekolah melalui PJJ juga tidak mudah.

"Tidak mudah bagi saya untuk membagi waktu antara melakukan work from home sekaligus menemani tiga anak belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi cukup menyita energi dan konsentrasi anak-anak, sehingga saya merasa perlu untuk mempersiapkan asupan zat gizi yang seimbang terutama saat sarapan untuk mengawali hari dengan semangat,” ujar Donna Agnesia

Ahli gizi Dr.Rita Ramayulis DCN, M.Kes menjelaskan sekolah melalui PJJ juga membebani otak anak.

Ia menjelaskan, ruang kelas virtual lebih membebani otak anak. Berikut alasannya:

1. Anak harus lebih fokus untuk bisa menangkap pesan (dari suara) yang disampaikan oleh guru dan temannya.

2. Anak membutuhkan tenaga lebih besar untuk bisa memahami bahasa non verbal guru dan temannya.

3. Anak selalu merasa diawasi oleh guru dan semua temannya dari kamera dengan posisi on.

4. Anak tidak dapat membedakan waktu sekolah dan bermain karena dilakukan pada satu tempat.

(*/Lis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas