Cangkok Tulang Tanpa Donor Tulang dari Pinggul untuk Penanganan Bibir Sumbing Pada Anak
Anak dengan kelainan celah bibir dan langit-langit mulut atau umum dikenal bibir sumbing membutuhkan terapi dan penanganan khusus.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Anak dengan kelainan celah bibir dan langit-langit mulut atau umum dikenal bibir sumbing, membutuhkan terapi dan penanganan khusus.
Dr. drg. Andi S. Budihardja, SpBM(K), spesialis bedah mulut dan maksilofasial dari Siloam Komprehensif Cleft Center, mengatakan penanganan bibir sumbing pada anak dan bayi tidak selalu sama.
Menurut dia, ada beberapa kriteria dan periode waktu yang harus diperhatikan untuk menangani hal tersebut.
"Kami tingkatkan layanan melalui program operasi cangkok tulang rahang kemudian layanan koreksi hidung serta terapi bicara," ungkap Dr. drg. Andi S. Budihardja.
Menurut Andi, operasi cangkok tulang dilakukan untuk memperbaiki celah pada gusi.
Baca juga: Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing Gratis di RSDK Ciamis: 18 Anak Bisa Tersenyum
Selanjutnya, menstabilkan rahang atas, memberikan pondasi pada dasar hidung dan memudahkan pertumbuhan gigi permanen. Perawatan ini biasanya dilakukan pada anak usia 8-12 tahun.
Di Siloam Hospitals, lanjut dia, operasi cangkok tulang yang dikembangkan menggunakan teknik minimal invasif. Teknik itu tidak memerlukan donor tulang dari daerah pinggul.
"Donor tulang yang digunakan hanya menggunakan tulang dari dalam rongga mulut pasien sendiri, sehingga lebih nyaman untuk pasien dan memperpendek waktu tinggal di rumah sakit," terang Andi.
Secara umum tujuan dilakukannya operasi celah bibir adalah untuk menyatukan kembali celah bibir yang terbentuk pada mulut bayi.
Baca juga: Gelar Bakti Sosial, Mabes Polri Operasi Bibir Sumbing dan Katarak Warga Jateng
Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki celah pada bibir dan langit-langit yang terbentuk.
Hal ini dilakukan agar fungsi otot pada bagian wajah ini bisa bekerja dengan seharusnya dan penampilan wajah juga menjadi normal.
Yang hendak dicapai dalam perawatan pasien dengan kelainan celah bibir dan langit-langit mulut, yakni mengembalikan fungsi estetik wajah.
Kemudian, katanya menambahkan, memastikan pasien bisa berbicara secara normal dan mencapai hubungan lengkung rahang dan gigi yang normal.
Masih tinggi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.