Kantongi Kepesertaan JKN-KIS, Zaenab: Liver Yang Saya Derita Bisa Ditangani
Saat rasa sakit dibagian perutnya itu muncul kembali, tanpa ragu dengan berbekal kartu JKN-KIS Zaenab langsung memeriksakan diri ke puskesmas.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) diakui telah banyak membantu masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Selain itu, program ini rupanya juga memberikan keringanan bagi peserta yang membutuhkan. Salah satunya Siti Zenab yang menjalani rawat inap gratis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) saat didiagnosa sakit liver.
Zaenab bercerita, jika rasa sakit di perutnya sudah lama dialami. Namun ia ragu untuk memeriksakan kondisi kesehatannya karena mengkhawatirkan biaya untuk berobat. Namun setelah kurang lebih 6 bulan lalu mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Zaenab resmi menjadi peserta JKN-KIS yang dibiayai oleh Pemerintah.
Saat rasa sakit dibagian perutnya itu muncul kembali hingga mual dan muntah, tanpa ragu dengan berbekal kartu tersebut ia langsung memeriksakan diri ke Puskesmas Sabrang, Ambulu. Saat tiba di Puskesmas, Zaenab yang ditemani anaknya menunjukkan kartu peserta JKN-KIS nya.
Di poli rawat jalan, dokter yang bertugas menyampaikan jika Zaenab harus dirawat inap berdasarkan hasil laboratorium. Beruntungnya, kondisi tersebut belum terlalu buruk sehingga hanya perlu dilakukan perawatan di tingkat Puskesmas.
"Hasilnya ternyata saya dinyatakan menderita sakit liver oleh dokter yang bertugas. Harus rawat inap biar bisa lekas pulih," ujarnya, Kamis (11/11) saat dijumpai di kediamannya di Dusun Krajan Lor, Sumberrejo, Ambulu, Jember.
Kurang labih 5 hari dirawat, ia diperbolehkan pulang. Namun, dokter tetap memberikan surat kontrol kembali untuk memastikan kondisi Zaenab benar-benar pulih pasca dirawat. Dokter yang merawatnya pun juga memberikan infomasi, jika kondisi nanti memburuk, Zaenab akan diberikan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Diakuinya, semua biaya perawat baik rawat inap maupun rawat jalan tidak mengeluarkan biaya dari kantong pribadinya.
"Gratis, tidak bayar apa-apa. Katanya kalau sudah punya kartu BPJS ini bisa dipakai dan biaya perawatan kita dibayar BPJS Kesehatan," tutur Zaenap yang tinggal jauh dipelosok desa Kabupaten Jember.
Ia menerangkan bahwa keberlangsungan Program JKN-KIS harus terus dipertahankan lantaran dinilainya sangat membantu masyarakat. Khususnya masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah seperti dirinya.
"Dulu kalau gak punya BPJS nduk, ya takut ke Puskesmas. Berobat kan tidak murah. Apalagi untuk saya yang cuma buruh tani musiman. Warga disini banyak yang dapat, karena rata-rata memang tidak mampu. Ada BPJS jadi sangat terbantu sekali, tidak pusing biaya. Alhamdulillah, terima kasih," imbuhnya.(*)