Pulau Sampah di Muara Cisadane Akan Dikeruk Oleh RIO dan Relawan Indonesia Peduli Lingkungan
Perusahaan asing RIO atau Restoring Integrity To The Ocean bersama relawan Indonesia Peduli Sampah dan penerjun payung internasional
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM TANGERANG - Perusahaan asing RIO atau Restoring Integrity To The Ocean bersama relawan Indonesia Peduli Sampah dan penerjun payung internasional bernama Naila Novaranti serta Ryan Mcinnes (Bule Bolang), berencana mengukir sejarah dengan akan memungut sampah terbesar dari pantai dalam satu hari yang berada di Pantau Teluk Burung, Kabupaten Tangerang, pada 23 Januari 2021 mendatang.
Sampah besar tersebut rencananya akan di ekspor ke berbagai negara untuk di daur ulang dan dijadikan berbagai bahan bermanfaat seperti karet, bahan aspal dan sebagainya.
CEO RIO, Kieran Kelly mengatakan bahwa sejak awal tahun ini pihaknya telah mengajukan izin untuk memulai pembersihan pantai di Tanjung Burung. Lokasi itu dipilih karena sampah tersebut telah tertutupi pasir dengan kedalaman satu meter lebih.
Sebagai perusahaan internasional, kata Kierab Kelly, RIO tak mau ambil pusing terkait dengan penanganan sampah yang dilakukan oleh pemerintah lokal pada pulau sampah itu. Dia menyebut, pihaknya hanya berupaya membersihkan laut di kawasan itu dari pencemaran sampah. "Saya pikir kita hanya memiliki air laut yang sama, bumi yang sama dan kesamaan satu spesies (ras) yakni manusia," tegas Kelly di press confrence, Santika Premiere, Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (17/12/2020).
Bagi RIO, tambah Kelly bahwa lokasi ini jelas merupakan salah satu yang paling terkontaminasi paling parah di seluruh dunia dan telah menjadi sasaran pengumpulan sampah sebagai akibat dari pengabaian selama bertahun-tahun dan penggunaan dan penyalahgunaan produk plastik di seluruh dunia.
Sementara itu, Naila Novaranti yang merupakan penerjun payung kelas dunia yang menjadi relawan RIO menyebut, pihaknya siap menerima semua orang yang ingin terlibat pada projek pembersihan besar-besaran di muara Sungai Cisadane ini. "Kami menerima semua pihak yang terlibat dalam aksi ini baik dari pemerintah pusat, daerah bahkan pribadi sekalipun," kata Naila.
Nantinya usai dikeruk dan dipilah, sampah tersebut bakal diekspor oleh RIO ke negara-negara yang memang sudah siap dalam pengolahan sampah. "Namun untuk endapan dari misal dahan atau daun kami akan ambil dan sisakan di sini untuk dijadikan pupuk," jelas Naila.
Acara yang akan melibatkan berbagai pihak dan direncanakan lebih dari setahun, bahwa Tanjung Burung Beach West Jakarta Indonesia juga berdekatan dengan bandara Internasional Soekarno Hatta, terdesak dengan polution sampah yang kebanyakan plastik. Sampah-sampah tersebut sampai menutupi pantai, sehingga membuat pasir putih sedalam satu meter dan hampir tidak bisa dilewati dan menghancurkan hasil perikanan.
“Komunitas nelayan kecil ini memang pantas mendapatkan yang lebih baik, tetapi pantainya sulit diakses dan jumlah sampahnya begitu mencengangkan banyak menumpuk sehingga tidak mungkin dilakukan pembersihan sederhana. Ini adalah masalah besar yang membutuhkan solusi besar,” tambah Naila.
"Komunitas nelayan kecil ini memang pantas mendapatkan yang lebih baik, tetapi pantainya sulit diakses dan jumlah sampahnya begitu mencengangkan. Sampah-sampah tersebut akan memiliki nilai tambah bagi masyarakat jika di daur ulang. Dengan teknologi yang dimiliki, sampah tersebut dapat diolah menjadi berbagai barang bermanfaat. Kami juga bersiap akan mendaur ulang dan membuang bahan yang dikumpulkan agar tidak masuk kembali ke laut," lanjutnya.
Dalam aksinya kali ini, RIO dan para relawan akan membersihkan sampah dengan menggunakan alat berat dan canggih dan telah mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak dan institusi seperti dari Kolonel Pas Ahmad S.S. Qodri (Komandan Wing 1 Paskhas), Falasifah BACKIND, Julita Rudy Project, Ali Adrian Pembalap Motor, Sukisno dari Kopassus, Tim Kopassus, Yasri Taekwondo, Cheff Indonesia, Willi. Wongso serta relawan dari berbagai daerah.