Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Merawat Anak Autis dengan Kasih ala Melly Budhiman

Melly Budhiman bersama beberapa rekan dokter dan juga para orang tua dengan anak berkebutuhan autisme kemudian mendirikan Yayasan Autisma Indonesia.

zoom-in Merawat Anak Autis dengan Kasih ala Melly Budhiman
rsmmc.co.id
dr. Melly Budhiman, SpKJ. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan, Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan penting pada zamannya masing-masing. 

Ia mengambil contoh tokoh-tokoh yakni Cut Nyak Dien, R.A Kartini, Dewi Sartika, dan Fatmawati. Namun, semua pihak juga perlu mengapresiasi tokoh perempuan masa kini. "Kita juga perlu mengapresiasi tokoh perempuan masa kini, salah satunya perempuan yang berkontribusi di bidang kesehatan," kata Yudian dalam keterangan rilis di Jakarta, Jumat (18/12/2020). 

Salah satu yang berperan penting di dunia anak adalah Dokter spesialis Psikiatri Anak, dr. Melly Budhiman, SpKJ. Ia menumpahkan segenap cinta dan kasih sayang untuk merawat anak dengan sindrom autisme.

Ia turut mendorong para orang tua dengan memberikan mereka semangat, serta menjadi wadah informasi seputar autisme. 

Karena itulah, Melly Budhiman bersama beberapa rekan dokter dan juga para orang tua dengan anak berkebutuhan autisme pun kemudian mendirikan Yayasan Autisma Indonesia (YAI) di tahun 1997. 

“Semua pengurus (YAI) juga kebanyakan orang tua dari anak autistik,” ujar Melly.

Yayasan non-komersial ini menjadi wadah untuk orang tua dan keluarga yang memiliki anak dengan autisme untuk mendapatkan informasi, pendidikan, pelatihan, dukungan, dan juga sebagai tempat berbagi pengalaman tentang autisme.

Berita Rekomendasi

Ibu Bangsa yang membantu anak dengan autisme

Meskipun banyak tantangan yang dilalui bersama YAI, Melly tetap berkomitmen dalam membawa visi dan misi mulia untuk orang tua dan keluarga dengan anak autistik.

“Karena semakin banyak mengenal autisme semakin terikat, semakin terperangah. Ada suatu kepuasan tersendiri, kebahagian tersendiri yang you reach out to people kayak kita mau memeluk mereka dan ada hasilnya,” ungkap Melly dalam acara Filantropi DAAI TV.

Komitmen Melly untuk membantu kelangsungan hidup dan masa depan anak dengan autisme pun tak hanya sebatas edukasi, perawatan, dan terapi. Bersama YAI, sosok Ibu Bangsa yang inspiratif ini pun bahkan turut aktif menjadi salah satu founder dari ASEAN Autism Network. 

Salah satu kegiatan utamanya ialah Asian Autism Games yang pada tahun 2018 dilangsungkan di Indonesia setelah perhelatan Asian Para Games.

Dikutip dari Tempo, Melly mengatakan ASEAN Autism Games bermula dari Kongres ASEAN Autism Network yang selalu diikuti oleh orang tua. Dari situ kemudian ada ide membuat kegiatan yang menarik untuk anak-anak dengan spektrum autisme.

"Olahraga adalah salah satu cara yang paling mungkin dalam membuat kegiatan yang mengikutsertakan anak-anak," ungkap Melly.

Perhelatan seperti AAG ini pun menunjukkan bahwa individu dengan gangguan autisme pun bisa mendapat kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dan membanggakan Indonesia serta menjadi keselarasan dengan nilai kemanusiaan yang ada dalam Pancasila. 

Besar harapan Melly agar penerimaan terhadap individu dengan autistik di tengah masyarakat dapat terbentuk semakin baik. Karena seperti diketahui, masih banyak stigma negatif yang ada dalam lingkungan masyarakat dan menganggap aneh anak dengan gangguan autisme.

“Banyak yang memandang setengah mata terhadap anak autis. Padahal mereka memiliki bakat yang mungkin jauh lebih hebat dari anak-anak normal lainnya,” ujar Melly.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas