Kebocoran Jantung Tak Halangi Felicia untuk Tersenyum
Felicia, seorang bayi yang baru saja dilahirkan 18 Juni 2020 lalu harus menerima kondisinya yang terlahir dengan kelainan kebocoran jantung.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Felicia, seorang bayi yang baru saja dilahirkan 18 Juni 2020 lalu harus menerima kondisinya yang terlahir dengan kelainan kebocoran jantung. Hal itu baru saja diketahui setelah dilakukan pemeriksaan intensif ketika Felicia berumur tiga bulan.
Feli, begitu biasa bayi mungil ini dipanggil, dilahirkan melalui operasi caesar karena kondisi cairan ketuban yang sudah menipis. Kelahirannya ditandai dengan tangisan keras seperti bayi pada umumnya namun nafasnya teramat cepat bagi bayi sepertinya.
Dokter anak yang mendampingi saat proses persalinan itu segera menyarankan pada orangtua Feli untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondisi Felicia agar kelainan tersebut dapat segera diatasi.
“Karena saya seorang pedagang, saya baru bisa memeriksakan anak saya setelah 3 bulan anak saya lahir. Saya sempat takut terlambat untuk membawa anak saya ke dokter, namun saya bersyukur hal itu tidak terjadi,” ucap ibu Felicia, Laela, Kamis (10/12).
Laela cukup kaget ketika mengetahui kondisi bayinya ketika lahir. Hal itu dikarenakan tidak ada keanehan selama kehamilan. Ia mengaku rutin memeriksakan kehamilan sesuai fasilitas kesehatan yang ia pilih, yakni di Puskesmas Adiwerna.
"Selama itu juga tidak ada indikasi kelainan apapun pada kehamilan saya. Namun apa boleh dikata Allah memberi saya anugerah ini, untungnya saya menggunakan kartu JKN-KIS saya, sehingga permasalahan biaya tidak membebani kami," papar Laela.
JKN-KIS telah membantu memudahkan permasalahan pembiayaan pengobatan Feli. Meski telah diperiksakan, Feli harus menunggu hingga usianya dua tahun agar dapat dilakukan operasi besar mengatasi kelainannya tersebut.
Sementara ini, Feli diberi obat-obatan rutin agar kondisinya tetap stabil dan sehat. Beruntung dalam kesehariannya Feli nampak ceria dan dapat tumbuh kembang sesuai dengan perkembangan anak di usianya.
Laela berharap pemerintah dan BPJS Kesehatan memegang teguh komitmen untuk memperhatikan persoalan kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
"Banyak orang bergantung dari JKN-KIS ini, tanpa ini mungkin akan banyak Felicia-Felicia lainnya yang tidak dapat tertolong karena keterbatasan ekonomi. Apalagi untuk pedagang kecil seperti saya ini," tutur Laela.