Tingkatkan Angka Keberhasilan Hamil Melalui Teknik Freezing Embryo Transfer
Program bayi tabung atau IVF atau bayi tabung membantu pasangan yang memiliki masalah kesuburan dalam melakukan ikhtiar mendapatkan keturunan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Teknologi bayi tabung terus mengalami perkembangan yang signifikan.
Di antaranya bayi tabung yang diperoleh melalui program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung yang didesain secara khusus dan cermat oleh para dokter ahli dan embriolog berpengalaman.
Teknik terkini dalam IVF adalah prosedur Freezing Embryo Transfer (FET), yakni membekukan embrio dan mencairkan kembali saat akan ditanamkan ke dalam rahim.
"Prosedur FET ini diharapkan dapat meningkatkan angka keberhasilan terjadinya kehamilan pasien," kata dr Adelina Kusuma Wardhani, MPH, pimpinan Klinik Fertilitas MBRIO saat temu media via zoom, Selasa (12/1/2021).
Dikatakan dr Adelina, banyak hal yang mempengaruhi ketidaksuburan pasangan, antara lain pada wanita biasanya terjadinya gangguan ovulasi, endometriosis dan sumbatan pada saluran telur.
Baca juga: Ibu Menyusui Boleh Minum Obat, Asalkan Jangan Obat Jenis Ini!
Pada pria masalah kesuburan biasanya terjadi akibat kualitas sperma yang kurang baik terkait gaya hidup, mulai dari kurang berolahraga, stress, merokok, dan sebagainya.
Program IVF atau bayi tabung membantu pasangan yang memiliki masalah kesuburan dalam melakukan ikhtiar mendapatkan keturunan.
"Program IVF sendiri telah teruji keamanan dan efektifitasnya selama lebih dari 40 tahun," katanya.
Dengan teknologi terkini dalam bidang IVF, jajaran dokter dan embriolog yang mumpuni, Klinik Fertilisasi MBRIO siap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Selain itu, Klinik Fertilitas MBRIO yang merupakan bagian dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading memiliki prosedur keamanan dan pelayanan kesehatan yang lengkap sehingga siap beroperasi dalam situasi saat ini.
Baca juga: Solusi Bagi Ibu Hamil yang Ingin Tetap Cantik
"Klinik Fertilitas Mbrio siap memberikan pelayanan optimal di tengah pandemi. Klinik ini berada di lantai 6, eksklusif dan terpisah dari klinik lainnya dan kami memastikan kesehatan staff kami dengan skrining covid secara berkala, serta prosedur skrining covid untuk setiap pasien," katanya.
Menurut data dari Perhimpunan Fertilisasi In Vitro (PERFITRI) pada 2017, terdapat sekitar 1.712 pria dan 2.055 wanita yang mengalami masalah kesuburan di Indonesia.
WHO memperkirakan sekitar 50-80 juta pasangan suami istri (satu dari tujuh pasangan) memiliki masalah terkait kesuburannya.
Fakta ini menunjukkan adanya beberapa pasangan suami istri yang memiliki masalah terkait kesuburan ataupun problem reproduksi.
Hal tersebut tentu membutuhkan bantuan penanganan medis agar keinginan memiliki keturunan buah hati dapat terwujud.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.