Konsumsi Garam Berlebih Dapat Picu Kanker Lambung
Sepanjang tahun 2020 terjadi peningkatan penderita kanker. Setidaknya ada 19,1 juta orang yang menjadi penderita kanker di dunia.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2020 terjadi peningkatan penderita kanker. Setidaknya ada 19,1 juta orang yang menjadi penderita kanker di dunia.
Kemudian ada 10 juta orang yang meninggal karena mengidap penyakit ini. Satu juta di antaranya mengidap kanker lambung.
Informasi ini sebagai salam pembuka oleh Sekretaris Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Wita M Purbo dalam seminar virtual, Rabu (10/2/2021).
Seminar virtual yang diselenggarakan oleh YKI ini memaparkan tentang bahaya dari kanker lambung. Acara ini diisi Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP yang juga merupakan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI).
Baca juga: Daun Sirsak Bisa Jadi Obat Kanker? Dokter Onkologi Akui Ada Unsur Pengobatan Tapi Perlu Diteliti
Selain itu seminar ini juga dihadiri oleh Dr. Ervina Hasti Widyandini, General Manager Taiho Pharma Singapore PTE. LTD. Dalam seminar virtual kalo ini dr. Aru Sudoyo menjelaskan bahwa kanker ini menduduki posisi keempat setelah kanker paru-paru, prostat dan payudara.
Ada hal penting yang sering terabaikan oleh kita, yaitu mengonsumsi garam atau makanan asin dapat memicu kanker lambung. Demikian disampaikan dr. Aru Sudoyo.
Penggunaan garam secara berlebihan dapat membuat iritasi pada lambung. Ini akan menyebabkan peradangan (reaksi inflamasi), sehingga permukaan lambung rusak dan menimbulkan kanker.
dr. Aru Sudoyo mengambil negara Jepang sebagai penderita kanker lambung yang cukup besar. Ia mengatakan jika warga Jepang sebagai pengonsumsi garam tertinggi di dunia.
Dilansir dari Kompas.com orang Jepang dahulu bisa mengonsumsi garam dapur dalam jumlah lumayan banyak yakni 13,5 gram atau lebih dari satu sendok makan setiap hari.
Di sisi lain, dr. Aru Sudoyo juga memaparkan ada makanan dan minum lain yang dapat memicu kanker lambung. Di antaranya makanan yang diawetkan dan dibekukan. Atau makanan yang menggunakan zat pewarna berbahaya.
"Bahan-bahan itulah yang menjadi biang dari kanker lambung. Jadi lebih berhati-hati lagi dalam memilih makanan," katanya, Rabu (10/2/2021).