Leukemia Pada Anak Tidak Selalu Disebabkan Faktor Genetik
Ia menjelaskan, saat masih dalam kandungan, penyakit ini belum bisa dideteksi apakah 'turun' pada anak atau tidak.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Anak dari RSUP Persahabatan dr Dewi Anggraeni. Sp.A (K) mengatakan ibu hamil yang memiliki riwayat kanker darah (leukemia) belum tentu menurunkan penyakitnya kepada bayi yang dikandungnya.
Ia menjelaskan, saat masih dalam kandungan, penyakit ini belum bisa dideteksi apakah 'turun' pada anak atau tidak.
Meskipun ada faktor risiko genetik yang bisa diturunkan dari orang tua, namun tidak semua kasus leukemia disebabkan faktor kelainan genetik.
"Biasanya kita belum tahu anak yang dikandung ibu tersebut akan menderita leukemia atau tidak. Walaupun sudah ada faktor risiko, itu belum tentu juga nantinya anaknya akan menderita leukemia," ujar Dewi, dalam talkshow virtual bertajuk 'Kenali dan Waspadai Leukemia pada Anak', Selasa (16/2/2021).
Ia menyampaikan, jika ibu hamil maupun suami pernah menderita penyakit ini, maka yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah bayinya mengalami leukemia atau tidak adalah melalui pemantauan tumbuh kembang anak pasca lahir.
Ini untuk melihat apakah muncul gejala yang mengarah pada penyakit ini.
"Misalnya ada dari pihaknya atau dari pihak ayahnya menderita keganasan (sel darah), itu nantinya pada saat anak dilahirkan, akan kita pantau tumbuh kembangnya sekaligus memantau apakah terdaat gejala atau tanda-tanda yang mengarah ke arah leukemia," kata dr Dewi.
Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa penyakit kanker darah (leukemia) juga bisa dialami oleh anak-anak.
Bahkan apa yang dikonsumsi ibu hamil pun disebut turut berdampak pada potensi munculnya penyakit ini pada calon bayi.
Dr Dewi memaparkan bahwa leukemia merupakan suatu keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang yang ditandai proliferasi sel darah putih (leukosit) yang tidak terkendali.
Baca juga: Kenali Gejala Kanker pada Anak Lebih Dini
Sehingga fungsi sel darah putih menjadi terganggu atau abnormal.
"Oleh karena proses tersebut, fungsi sel darah yang lain juga ikut terganggu, sehingga hal ini menimbulkan gejala leukemia," jelas dr Dewi.
Penyakit ini juga berpotensi terjadi pada anak-anak, sehingga ia menilai para orang tua wajib mengetahui gejala awal yang dialami anak-anak agar pendeteksian dini bisa dilakukan.
Yang pertama adalah anak yang terindikasi menderita leukemia akan tiba-tiba mengalami demam secara berkelanjutan tanpa ada penyebabnya.