Kemenkes Bilang Vaksin Covid-19 Tidak akan Diperjualbelikan
Masyarakat semestinya melakukan vaksin dan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya vaksin Covid-19 menimbulkan pro dan kontra.
Banyak yang masih mempertanyakan perihal dampak Vaksin terhadap kesehatan.
Selain itu banyak juga informasi hoax yang menimbulkan ketakutan dari masyarakat.
Meski begitu sudah banyak klarifikasi terkait infomasi palsu yang beredar.
Masyarakat semestinya melakukan vaksin dan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca akan Diproduksi di Jepang
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes), Siti Nadia Tarmizi.
"Selain vaksin, kita tetap kampanyekan protokol kesehatan sebagai upaya kita meminimalisir penyebaran virus Covid-19," ucapnya pada acara Webinar Series Tim Advokasi Vaksinasi PB IDI bersama KPC PEN, Minggu (21/2/2021).
Nadia juga mengungkapkan bahwa vaksin yang diberikan kepada masyarakat bersifat gratis.
Di sisi lain, pemerintah sedang mempersiapkan program vaksin mandiri atau gotong royong.
Program vaksin gotong royong yaitu bekerja sama dengan dunia usaha (korporasi)
Di mana perusahaan bisa memberikan vaksin kepada setiap karyawannya.
Nadia juga mengungkapkan akan lebih baik lagi keluarga dari karyawan mendapatkan vaksin juga, jika perusahan tersebut mampu.
Namun ada rambu-rambu yang harus dipatuhi dalam program vaksin gotong royong ini.
"Vaksin tidak dibebankan secara individu, sehingga bersifat gratis. Selain itu perusahaan tersebut harus sudah memiliki karyawan lebih dari 100 orang," jelasnya.