Terapi Tusuk Jarum Ko Amuk, Saraf Kejepit 8 Tahun Langsung Sembuh
Mulyadi Wong (75), akrab dipanggil Ko Amuk, memberikan layanan terapi tusuk jarum secara gratis. Terapi tusuk jarum yang dilakukan Ko Amuk sangat
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulyadi Wong (75), akrab dipanggil Ko Amuk, memberikan layanan terapi tusuk jarum secara gratis.
Terapi tusuk jarum yang dilakukan Ko Amuk sangat manjur menyembuhkan sakit leher, punggung, dan terutama saraf kejepit.
Pasien yang mengeluhkan menderita sakit saraf kejepit selama delapan tahun, dapat sembuh hanya dengan satu kali terapi. Momen tersebut disaksikan langsung kediaman Ko Amuk di Pulo Gebang, Jakarta Timur, disambangi oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Jumat (26/2).
Tribun Network mendatangi kediaman Ko Amuk setelah menerima informasi, ada praktik tusuk jarum yang sangat mujarab. Saat Tribun Network datang, Ko Amuk sedang berada di tokonya.
Untuk informasi, lokasi praktik tusuk jarum Ko Amuk berada di dalam tokonya tersebut. Ko Amuk tidak memasang plang iklan tusuk jarum lantaran pengobatan dia lakukan atas dasar kemanusiaan.
"Kan memang saya tidak buka praktik. Itu sifatnya sosial, kemanusiaan (gratis)," tutur Ko Amuk kepada Tribun Network.
Menjelang sore, Ko Amuk kedatangan enam pasien ibu-ibu yang berasal dari Semarang dan Temanggung. Mereka semua diboyong oleh seorang bernama Satwati Rahayu (59), pasien Ko Amuk sejak tahun 2009.
Empat dari enam ibu-ibu itu menjalani praktik tusuk jarum Ko Amuk. Keluhannya beragam, ada yang mengaku sakit di bagian leher, sakit punggung, dan sakit saraf kejepit.
Satu persatu memasuki ruang praktik Ko Amuk. Belum ada lima menit sudah berteriak, merintih kesakitan akibat tusukan jarum. Namun sesudah terapi, masing-masing dari ibu-ibu itu tidak lagi merasakan sakit yang sebelumnya dikeluhkan.
Febby Mahendra, News Director Tribun Network, juga ikut menjalani terapi tusuk jarum Ko Amuk. Keluhannya, tangan kiri tidak bisa tegak lurus ke atas.
Sosok yang biasa tertawa terpingkal-pingkal itu terlihat gugup saat berada di ruang praktik Ko Amuk. Beberapa kali Ko Amuk melontarkan pertanyaan sembari mengangkat tangan kiri Febby.
Setelahnya Ko Amuk mengambil sejumlah jarum, terapi diawali dengan memeriksa leher bagian belakang. "Wah ini kaku banget," ujar Ko Amuk saat meraba bagian belakang leher Febby.
Sebelum menusukkan jarum, Ko Amuk beberapa kali mengusap leher Febby menggunakan Betadine. Sesudahnya, sejumlah tusukan jarum menghujam leher dengan perlahan. "Rasanya linu, linu banget," ucap Febby saat menerima tusuk jarum Ko Amuk.
"Sekarang coba angkat tangan kirinya," pinta Ko Amuk.