Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Waspadai Efek Buruk Polusi Udara Terhadap Ibu Hamil, Bisa Memicu Pre Eklamsia

Ada sejumlah penyakit yang memang bisa timbul pada ibu hamil akibat terpapar polusi udara.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Waspadai Efek Buruk Polusi Udara Terhadap Ibu Hamil, Bisa Memicu Pre Eklamsia
Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polusi udara akibat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bernilai oktan (RON) rendah merupakan satu dari sejumlah faktor yang memberikan dampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp. OG, M.Kes mengatakan, ada sejumlah penyakit yang memang bisa timbul pada ibu hamil akibat terpapar polusi udara.

Ia menyampaikan, dalam beberapa penelitian termasuk yang dilakukan di Swedia, ibu hamil yang cukup sering terpapar polusi udara, berpotensi mengalami pre eklamsia.

Pre eklamsia merupakan kondisi terjadi peningkatan darah disertai adanya protein dalam urine.

"Pada beberapa penelitian, salah satunya dilakukan di Scania, Swedia, mendapatkan kesimpulan bahwa paparan polusi udara luar ruangan memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian pre eklamsia pada ibu hamil," ujar dr Bambang, kepada Tribunnews, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Selain Paru-paru, Polusi Udara Dapat Pengaruhi Perkembangan Otak Anak

Sementara untuk kasus yang terjadi pada janin yang dikandung ibu hamil yang terpapar polusi udara, berpotensi mengalami kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Baca juga: Terlalu Lama Hirup Polusi Dapat Sebabkan Kanker, Begini Cara Menghindarinya

Berita Rekomendasi

Ia kemudian menyebut bahwa polusi udara memang tidak bisa menjadi faktor utama untuk kasus bayi lahir secara prematur.

"Kelahiran prematur sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan kejadian paparan polusi," jelas dr Bambang.

Kendati demikian, polusi udara ini mampu menjadi penyebab sekunder terkait gangguan kesehatan yang dialami oleh ibu hamil.
Ini tentu saja turut berdampak pada perkembangan janin saat masih dalam kandungan.

"Namun menjadi akibat sekunder dari gangguan kesehatan ibu hamil seperti asma, PPOK, pre eklamsia maupun gangguan perkembangan dari janin itu sendiri," kata dr Bambang.

Perlu diketahui, partikel yang ada dalam BBM bernilai oktan rendah dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin saat masih dalam kandungan.

Asap kendaraan menjadi media penyebaran partikel seperti partikulat halus berdiameter 2,5 mikro atau lebih kecil di udara.

Partikel halus ini kemudian masuk ke dalam paru-paru dan plasenta melalui aliran darah dalam tubuh.

Sementara itu, gas karbon monoksida dari asap kendaraan turut berdampak buruk bagi kesehatan, khususnya ibu hamil dan janinnya.

Oleh karena itu, perlu perluasan Program Langit Biru untuk mendorong kesadaran masyarakat terkait pentingnya penggunaan BBM berkualitas lebih baik, agar kualitas udara pada lingkungan di pedesaan maupun perkotaan menjadi lebih bersih dan sehat.

Kualitas udara yang baik ini tentunya turut berdampak positif bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya yang merupakan calon generasi penerus bangsa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas